Sukses

Aksi Lima Remaja Putri Keroyok Gadis Asal Probolinggo

Dua dari remaja putri yang melakukan penganiayaan masih berstatus sebagai siswi sebuah SMK swasta di Probolinggo.

Liputan6.com, Probolinggo - Anggota Polresta Probolinggo menangkap lima remaja putri penganiaya seorang remaja putri. Kasus ini mengemuka setelah video menggambarkan aksi penganiayaan itu viral di media sosial (medsos).

Pelaku penganiayaan itu adalah DP (18), warga Kecamatan Mayangan, tercatat siswi salah satu SMK swasta. Kemudian OP (19), warga Kecamatan Mayangan yang merupakan karyawan pabrik kulit.

Ada juga IY (18), dan KR, 16, warga Kecamatan Kanigaran, serta LF (16), warga Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, yang dua bulan lalu dikeluarkan dari salah satu SMK swasta.

"Mereka sudah kami amankan, setelah anggota melakukan penelurusan. Ironisnya, seorang di antaranya tercatat masih pelajar," tutur Kapolresta Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal, Selasa, 19 Desember 2017.

Menurut AKBP Alfian, setelah ditelusuri, korban penganiayaan merupakan seorang pelajar berinisial LH (17). Ia merupakan warga Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Meski sudah mengamankan pelaku, polisi belum memberikan keterangan resmi terkait motif para pelaku.

"Sekarang mereka ada di Mako Polres Probolinggo Kota untuk dimintai keterangan," kata pria asal Sumenep, Madura ini.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Video Penganiayaan Viral di Medsos

Dalam video yang viral di sosial media, LH tampak mengenakan jaket berwarna merah dengan rok cokelat mirip seragam pramuka. Oleh sejumlah perempuan, ia dianiaya di salah satu sudut GOR Mastrip, Kota Probolinggo.

Dari kelima remaja itu, ada dua orang yang terlihat aktif menganiaya, yaitu perempuan yang memakai kaus berwarna hijau dengan celana jins hitam. Ia terlihat menjambak rambut dan menampar korban. Sedangkan, perempuan berkaus hijau dengan celana pendek juga menjambak LH.

Dalam video berdurasi 29 detik itu, korban tidak melawan, bahkan terlihat korban pingsan setelah dianiaya.

"Yen semaput ndak kiro terketeran koyok ngono. Ayo ndak usah akting. Dudu’ tempat akting ndek kene, duduk Korea (Kalau pingsan, matanya tidak bergerak seperti itu. Ayo tidak perlu akting. Di sini bukan tempat akting, bukan tempat drama Korea, red)," ujar perempuan berkaus hijau dengan celana jins hitam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.