Sukses

Warga Nekat Naik ke Puncak Gunung Agung, Begini Reaksi PVMBG

Dari caption video yang diunggah, aksi nekat mendaki Gunung Agung hanya demi gelang Tridatu (gelang suci berwarna merah, putih dan hitam).

Liputan6.com, Denpasar - Aksi nekat dilakukan oleh sejumlah warga. Mereka nekat naik ke puncak Gunung Agung meski aktivitasnya masih tinggi. Entah apa yang mereka cari? Yang pasti, akun IKomang Giri di Facebook mengunggah video kawah Gunung Agung yang mengepulkan asap kelabu setinggi 2.000 meter dari puncak kawah tersebut.

Entah bagaimana ceritanya mereka bisa sampai di atas puncak Gunung Agung? Yang jelas, aksi nekat itu mendapat tanggapan beragam warganet.

Pada caption video yang diunggahnya ia menulis  "#bukankarnanekat, #ataucarisensasi. Murni karena hati yg terpanggil, untuk sebuah benang tridatu, GA tgl 13-12-2017, pukul 08.42".

Benang Tridatu adalah gelang dari benang berwarna merah, putih, dan hitam. Gelang warna-warni tersebut memang merupakan gelang suci bagi umat Hindu Bali. Namun, baru kali ini prosesinya begitu membahayakan bagi keselamatan.

Dalam video itu terekam begitu jelas aktivitas kawah gunung setinggi 3.031 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut. Namun, Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika menunjukkan reaksi datar. Ia tak merasa beruntung mendapat video dari aksi kenekatan warga tersebut.

Apalagi, hingga kini, Gunung Agung masih terus erupsi. "Untuk video yang diambil masyarakat (yang naik ke puncak kawah Gunung Agung) kami tidak bisa berkomentar banyak, karena rekomendasi kami tidak boleh ada kegiatan di sana," Suantika menegaskan, Kamis, 14 Desember 2017.

Sesekali gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali, itu menyemburkan abu vulkanik dengan ketinggian rata-rata 1.000-2.000 meter dari puncak kawah.

"Sampai saat ini Gunung Agung masih dalam tahap erupsi efusif. Tingkat aktivitas Gunung Agung masih dalam Level IV atau Awas. Untuk itu kami tetap melarang ada aktivitas dalam radius delapan kilometer dengan perluasan sektoral 10 kilometer, apalagi di atas puncak kawah,” tutur dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rekam Kawah Gunung Agung Bergolak

Aksi nekat mendaki Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, saat masih berstatus Awas atau Level IV kembali terjadi. Seorang warga dengan akun Ikomang Giri di media sosial Facebook mengunggah video kondisi kawah gunung api setinggi 3.031 meter di atas permukaan laut (mdpl), pada Rabu, 13 Desember 2017, pukul 16.03 WIB atau 17.03 Wita.

Dalam unggahan video berdurasi 4 menit 5 detik itu, suara gemuruh kawah Gunung Agung sangat jelas terdengar. Abu berwarna kelabu pun terus mengepul dari kawah gunung yang dianggap suci di Pulau Dewata tersebut.

Unggahan video oleh akun Ikomang Giri itu disertai tagar #bukankarnanekat #ataucarisensasi. Akun Ikomang Giri juga menulis: "Murni karena hati yg terpanggil, untuk sebuah benang tridatu, GA tgl 13-12-2017, pukul 08.42".

Berdasarkan informasi yang dihimpun, warga Bali tersebut mendaki pada Selasa malam, 12 Desember 2017, dan menggapai puncak Gunung Agung setelah mendaki sekitar delapan jam.

 

3 dari 3 halaman

Mohon Restu Sebelum Mendaki

Sebelum mendaki Gunung Agung, Ikomang Giri sempat menulis status di Facebook, yakni memohon doa restu. "Kampung halaman, melawan abu vulkanik, minta doa restu akan mendaki GA malam ini!!! Hiks," tulis akun Ikomang Giri, Selasa, 12 Desember 2017, pukul 20.34 WIB atau 21.34 Wita.

Hingga Kamis, 14 Desember 2017 pukul 15.10 WIB, unggahan video kawah Gunung Agung tersebut menjadi viral di Facebook. Bahkan, video tersebut sudah ditonton sebanyak 655 ribu kali, dibagikan 18.000 kali, dengan komentar 2,2 ribu dan mendapat respons 7,4 ribu termasuk 5,4 ribu Like dari warganet.

Beragam komentar pun dilontarkan netizen. Mereka umumnya berkomentar positif atas unggahan video kondisi terkini kawah Gunung Agung tersebut.

"Slm rahayu.. merinding ntnnya.. apalagi klau lngsung ke lokasi??????" tulis akun Wayan Werdi.

"Luar biasa salut tiang...alon" suksma sanpun ngicen info langsung dan beresiko niki....dumogi slamet rahayu suksma," akun Gus de Polenk menulis komentar.

"Sksma atas postingannya jadi tau bagmna kondisi kawah ga..dumogi slmt rahayu..," tulis akun Puspawana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.