Sukses

Petaka Wangsit Harta Karun Bung Karno dan Raja Majapahit

Liputan6.com, Jember - Niat hati mendapatkan harta karun Bung Karno, apa daya nyawa malah melayang. Tiga warga Kecamatan Pakusari meninggal, sementara seorang kritis di perut bumi berkedalaman 10 meter.

Lokasi diduga terdapat harta karun Bung Karno itu berada di kawasan Hutan RPH Mumbulsari. Tepatnya di Petak 42, Dusun Kemiri Songo, Desa Lampeji, Kecamatan Mumbulsari, Jember, Jawa Timur.

Ketiga orang pengejar harta karun yang tewas bernama Taufiq (40) dan Bari(18), warga Dusun Sanggar, Desa Subo, Kecamatan Pakusari, dan Mbah Wardi (57), warga Desa Jatian, Kecamatan Pakusari. Sedangkan, korban kritis bernama Fredi (27), warga Desa Subo, Pakusari.

"Ada delapan orang yang nekat menggali lubang karena tergiur harta karun peninggalan Presiden RI yang pertama Ir. Sukarno dan peninggalan Raja Majapahit," kata Kapolsek Mumbulsari AKP Heri Supatmo, Senin, 11 Desember 2017.

Ia menjelaskan, informasi adanya harta karun tersebut berdasarkan wangsit yang diterima Tomo alias Pak Ririn, warga Dusun Kemiri Songo, Desa Lampeji, Kecamatan Mumbulsari, dan Iwan alias Aji Bagus, warga Desa Weringin Rejo, Kecamatan Muncar Banyuwangi.

"Bahwa di bawah batu besar itu tersimpan harta karun tak ternilai harganya," kata Heri.

Atas informasi itu, Tomo segera merekrut delapan penggali yang berasal dari Kecamatan Pakusari. Mereka mulai bekerja sejak Minggu, 3 Desember 2017. Setelah beberapa hari penggalian, masalah mulai muncul karena ada mata air di lubang galian itu yang terus mengalir.

Kedelapan penggali lalu berbagi tugas. Empat orang berada dalam lubang untuk menggali tanah dan menguras air, sementara empat orang lainnya berada di atas untuk berjaga dan menarik air.

"Karena kesulitan menguras air, maka mereka datangkan mesin pompa air dan dimasukkan ke dalam lubang," ucapnya.

Selanjutnya, mereka menghidupkan mesin pompa air sehingga menimbulkan kepulan asap dalam lubang diduga tempat harta karun. Mereka tidak memperhitungkan ventilasi udara di tempat tersebut yang sangat minim karena hanya terdapat satu lubang kecil di bawah batu.

"Akibatnya, tiga orang meninggal dunia, satu orang kritis karena kekurangan oksigen. Keempat orang tersebut terlalu banyak menghirup gas CO2 atau karbon dioksida yang keluar dari mesin tersebut," ujarnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Evakuasi Berjam-jam

Mereka kemudian melaporkan kasus tersebut ke Polsek Mumbulsari, yang selanjutnya ditindaklanjut ke Polres Jember, dan Tim SAR BPBD Jember.

"Evakuasi memerlukan waktu sekitar 4 jam, karena medan cukup sulit dan korban yang masih hidup didahulukan," tuturnya.

Setelah selesai evakuasi, tim Polsek Mumbulsari terus bergerak cepat mengamankan orang yang diduga menyuruh menggali lubang maut tersebut, yakni Tomo dan Iwan.

"Karena kedua orang inilah yang diduga mempunyai ide penggalian harta karun itu," katanya.

Dia menjelaskan, sebelum penggalian, mereka menggelar ritual. Mereka juga memasang gambar Presiden pertama di TKP.

"Kami mengamankan kedua orang tersebut dan langsung diserahkan ke Mapolres Jember, dan kasusnya saat ini sudah ditangani Polres Jember," ucapnya.

Sementara itu, Wakapolres Jember, Kompol Edo Setya Kentriko menjelaskan, hingga saat ini masih meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk dua orang yang diserahkan Polsek Mumbulsari tersebut.

"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan, untuk dilakukan gelar perkara, Selasa besok," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.