Sukses

Pagi di Napabale, Tempat Sembunyi dari Bajak Laut di Masa Lalu

Dua pilihan piknik ke Laguna Napabale, berenang di laut atau berendam di laguna.

Liputan6.com, Muna - Piknik ke Laguna Napabale serasa di Blue Lagoon di Kepulauan Malta, Eropa Selatan. Bukan di Benua Eropa, lokasi wisata ini berada di Desa Loghia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Berjarak 15 kilometer dari Raha, ibu kota Kabupaten Muna, Napabale menawarkan keindahan pantai dan laguna. Oleh warga setempat, laguna ini disebut sebagai danau.

Ketika wisatawan mengunjungi wilayah ini pilihannya ada dua, berenang pantai atau berendam di laguna. Di laguna, mereka bisa berlama-lama berendam dan berenang dengan permukaan air yang teduh.

Laguna Napabale, terlindungi dari ombak lautan. Di tengahnya ada pulau-pulau karang kecil, biasa digunakan nelayan untuk mengikat perahu jika tak melaut.

Saat air pasang, laguna berwarna hijau kebiruan ini bisa sedalam lima hingga 10 meter. Kerap dipakai berkeliling swafoto dengan menggunakan perahu atau sampan kecil.

Di tengah laguna, saat berperahu turis akan dihampiri dan ditawari makanan hasil laut yang dapat ditukar dengan uang. Biasanya, nelayan sekitar sudah siap menawarkan jasa bakar ikan.

Seperti turis pada umumnya, warga yang sempat bersampan di tengah laguna, akan menyempatkan diri berswafoto. Pada beberapa titik, ada beberapa spot yang rugi dilewatkan tanpa jepretan kamera.

Selanjutnya, di seberang laguna ada pantai berpasir putih. Letaknya hanya 30 meter dari laguna. Untuk mencapai lokasi yang disebut pantai Napabale itu, dari laguna pengunjung harus berperahu melewati terowongan di tebing karang. Panjang terowongan sekitar 30 meter.

Jika air surut, terowongan bisa mudah dilalui. Jika pasang, jangan coba melintasi terowongan. Sebab, air memenuhi bibir terowongan hingga mustahil dilewati perahu.

Pantai Napabale juga mirip pantai di Kepulauan Hawaii. Pantai dengan pasir putih, laut biru dengan pohon-pohon kelapa. Bisa digelar tenda atau alas tikar. Cocok bagi turis yang sudah bertekad menghitamkan kulit.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tempat Sembunyi dari Bajak Laut

Pada zaman dahulu, di sekeliling perairan kabupaten Muna, ada cerita-cerita bajak laut. Bukan emas yang dirampok di tengah lautan, melainkan hasil tangkapan nelayan.

Jika tak bernasib mujur, tangkapan sehari dirampas lanun yang sudah menunggu. Alhasil, kerang atau mutiara, tiram, rumput laut yang sudah susah payah diburu nelayan, habis seketika.

Maka, laguna Napabale akan dipakai bersembunyi. Sebab, perahu bajak laut yang berukuran agak besar nyaris tidak bisa keluar masuk melewati terowongan dengan mudah.

Saat ini, laguna Napabale dipakai nelayan sebagai pelabuhan bongkar muat hasil laut. Jika ikan tak dibeli warga, sisanya akan dijemur untuk dibuat ikan asin.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara tengah berusaha memodifikasi sejumlah spot di Danau Napabale, mulai dari kebersihan hingga penambahan sejumlah tempat istirahat pengunjung.

Pantai Napabale memiliki keindahan alam yang bisa dijual. Namun, hingga saat ini belum banyak yang berubah sejak puluhan tahun lalu.

Fasilitas hotel atau cottage belum diadakan pemerintah. Hal ini menjadi salah satu penyebab wisatawan enggan berlama-lama di lokasi pantai.

Sementara, penghasilan masyarakat hanya diharapkan dari sewa perahu atau pelampung untuk berenang. Sisanya, hampir tidak ada. Kecuali untuk parkiran, entah siapa yang mengendalikan beberapa tukang parkir dengan tampilan garang.

"Kita berupaya, Napabale menjadi salah satu daerah wisata terbaik di Sulawesi Tenggara, meskipun harus ada proses penganggaran untuk mewujudkannya," ujar Bupati Muna LM Rusman Emba.

Rusman mengatakan pihaknya tengah berupaya mencari anggaran hingga ke pusat, serta tidak mau hanya mengandalkan APBD. Jika berhasil, pemugaran situs wisata ini akan dirampungkan pada 2018.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.