Sukses

Usai Mandi, Pria Karawang Berbobot 310 Kg Meninggal Dunia

Pria asal Karawang, Jawa Barat, berbobot 310 kg itu meninggal dunia di rumah sakit setempat.

Karawang - Pria berbobot 310 kg (kilogram), warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, meninggal dunia pada Minggu, 10 Desember 2017. Sebelumnya, ia menderita penyakit obesitas atau mengalami kenaikan berat badan tiga kali lipat hingga mencapai 310 kilogram.

"Pasien obesitas atas nama Yudi Hermanto (33), warga Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, meninggal dunia. Kemungkinan penyakit jantungnya kambuh," ucap Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat, Asep Hidayat Lukman, di Karawang, Minggu, 10 Desember 2017, dilansir Antara.

Ia menjelaskan, sesuai dengan laporan dari petugas rumah sakit, Yudi meninggal dunia setelah mandi. Kondisi itu terjadi akibat Yudi mengalami sesak napas dan kejang.

Salah seorang kerabat Yudi, Nadia, mengatakan saat itu Yudi mengaku kegerahan. Pria berbobot 310 kg itu kemudian memutuskan untuk mandi. Setelah mandi, ia berbaring hingga kemudian mengeluhkan sesak napas.

Pihak keluarga mencoba menghubungi dokter. Tapi, Yudi mengalami kejang-kejang dan akhirnya tidak bergerak.

"Karena panik, saya langsung menghubungi perawat. Tapi, setelah perawat datang, Yudi sudah tak bergerak," katanya.

Berat badan Yudi Hermanto naik tiga kali lipat selama setahun terakhir. Pada awalnya, berat badannya mencapai 110 kilogram. Sekarang naik menjadi 310 kilogram.

Pria berbobot 310 kg itu harus menjalani perawatan di RSUD Karawang. Tapi perawatan itu sempat terganggu karena faktor ekonomi, dan kini biaya perawatannya ditanggung pemerintah kabupaten setempat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rutin Melahap Sisa Makanan Katering

Kebiasaan Yudi Hermanto selalu menghabiskan sisa makanan pelanggan katering tempatnya bekerja membuat berat badannya naik tiga kali lipat. Berat badan Yudi mencapai 310 kg.

Sejak setahun terakhir, dia selalu memakan sisa katering hajatan pasangan pengantin yang menjadi pelanggan tempatnya bekerja. Kini, ukuran tubuh warga Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat, itu menjadi superjumbo.

Yudi menceritakan, setahun lalu berat badannya hanya 110 kilogram. Kini, berat badannya naik tiga kali lipat menjadi 310 kilogram. Saat ini dia dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang.

Awalnya, Yudi tidak bisa memeriksakan penyakitnya tersebut karena faktor ekonomi. Namun, dia kini mendapat bantuan biaya pengobatan selama di RSUD Karawang dari Pemkab Karawang.

"Saya baru tahu kalau badan saya sedemikian berat. Sebab, timbangan di rumah sudah tidak cukup untuk menimbang saya lagi," kata dia, beberapa hari lalu, dilansir JawaPos.com.

"Saya memang punya bakat gemuk, tapi tidak seperti ini. Berat saya waktu itu cuma 110 kilogram. Itu sudah paling tinggi. Tapi, sekarang malah terus bertambah dengan cepat. Saya tidak tahu kenapa," ucapnya.

Yudi mulai bingung dengan pertumbuhan badannya yang semakin pesat. Dia sempat meminta orangtuanya mengantar ke dokter. Namun, karena tidak punya uang, dia biarkan penyakitnya terus tumbuh.

"Saya sempat putus asa dengan penyakit saya ini. Tapi, mau bagaimana lagi, saya memang tidak punya uang. Saya bilang kepada orangtua saya jangan mikirin saya lagi, biar ini urusan saya untuk menjalaninya," tuturnya.

Baca artikel menarik dari JawaPos.com lainnya di sini.

3 dari 3 halaman

Pengobatan Ditanggung Pemerintah

Yudi sempat mengaku kaget setelah mendapat kabar bahwa penyakit yang dideritanya bakal diobati pemerintah daerah. Saat akan menjalani pemeriksaan di RSUD, Yudi ditemui Wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamakhsyari.

Ahmad menyatakan, pemerintah bakal menanggung seluruh biaya pengobatan Yudi selama dirawat di RSUD. Bahkan, jika harus dirujuk ke rumah sakit lain di luar Karawang, pemerintah tetap membiayai perawatan Yudi hingga dinyatakan sembuh.

"Kami prihatin dengan penyakit yang diderita Yudi. Semoga saja dengan perawatan intensif dari tim medis, dia bisa segera pulih," ujarnya.

Selain biaya perawatan Yudi, pemerintah daerah memberikan bantuan kepada keluarga yang menunggu di rumah sakit.

"Kami berharap dengan bantuan pemerintah ini penyebab penyakit Yudi bisa segera diketahui, kemudian dapat disembuhkan," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.