Sukses

Sermier, Jajanan Warisan Leluhur yang Gurihnya Patut Dicoba

Sermier berbahan dasar singkong. Jajanan tradisional itu dijajakan tak biasa oleh Ricky, yakni sambil mengenakan busana bak model.

Liputan6.com, Madiun – Ricky Eta Raharja (33), warga Pagotan, Madiun, Jawa Timur, memilih untuk tetap berjualan dan memopulerkan sermier di tengah serbuan jajanan kekinian. Baginya, sermier menjadi salah satu warisan nenek moyang yang harus dijaga.

"Sermier ini harus dilestarikan, karena warisan leluhur," kata Ricky kepada Liputan6.com, Minggu, 3 Desember 2017.

Sermier, menurut dia, merupakan jajanan tradisional yang terbuat dari singkong. Berbentuk bulat dengan rasa gurih dan renyah, membuat makanan satu ini menjadi pelengkap lauk saat makan ataupun sebagai camilan.

"Sermier ini sebenarnya ada di daerah lain, cuma beda penamaan saja, ada yang menyebut sermiler, sermier dan lain-lain," ucapnya.

Usaha Ricky ini dimulai dari Mbah Tun yang berjualan kerupuk sermier sejak 1983 hingga 201. Kemudian, usaha ini dilanjutkan oleh Bu Eri yang bertanggung jawab di bidang produksi dan Ricky yang bertugas berjualan.

Dibantu sang istri, Ricky mulai menjajakan sermier melalui acara-acara anak muda seperti saat Car Free Day. "Ini salah satu upaya, agar sermier tidak asing lagi di generasi muda," katanya.

Menariknya, Ricky berjualan dengan pakaian modis lengkap bak model papan atas. Menurutnya, dengan penampilan seperti itu, banyak warga yang tertarik dan justru langsung membeli barang dagangannya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berbahan Singkong

Ricky pun tak segan membocorkan cara pembuatan sermier. Pertama, singkong dikupas lalu dicuci bersih, kemudian dihaluskan dengan cara diselep.

Selanjutnya, diberi adonan bumbu yang kemudian dicetak menggunakan garpu. Setelah dibentuk cetakan, adonan kemudian dikukus selama 3-5 menit.

"Terakhir dijemur hingga benar-benar kering, kemudian dipasarkan baik dengan cara digoreng maupun mentah," ujarnya.

Sedangkan untuk pemasaran, Ricky sering kebanjiran order untuk oleh-oleh. Tak jarang pembeli sermier buatan keluarga Ricky berasal dari luar kota seperti Karesidenan Madiun, Surabaya, Bojonegoro, Banyuwangi, bahkan Jakarta.

"Padahal pemasarannya dengan cara tradisional, lewat mulut ke mulut," katanya.

Pembuatan sermier ini didasari banyaknya singkong di Madiun. Meski singkong melimpah, tak jarang Ricky mengalami kerugian akibat petani nakal yang mencampurkan singkong kualitas bagus dan singkong kualitas buruk. Pasalnya, singkong yang buruk bisa merusak rasa sermier.

"Bahkan meski singkong bagus dan sudah diberi bumbu, tidak segera dikukus, maka rasanya akan masam," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.