Sukses

Baru Lahir, Kulit Bayi Perempuan di Kendari Melepuh dan Kering

Bayi perempuan dengan kulit melepuh itu diketahui lahir dengan posisi bagian pantat lebih dulu keluar.

Liputan6.com, Kendari - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara menangani kelahiran bayi dengan kelainan langka Harlequin ichthyosis untuk pertama kali. Kulit bayi berjenis kelamin perempuan itu terlihat kering dan melepuh.

Bayi yang belum memiliki nama itu lahir di lokasi transmigrasi Desa Lambodi Jaya, Kecamatan Lalembuu, Kabupaten Konawe Selatan, Jumat, 1 Desember 2017, sekitar pukul 13.00 Wita.

Bayi yang kini dirawat di ruang perawatan bayi di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara, sebelumnya lahir dan sempat dirawat di salah satu puskesmas di Kabupaten Konawe Selatan. Setelah keluarga mendapat sedikit bantuan biaya, barulah dirujuk ke Kota Kendari pada Minggu, 3 Desember 2017.

Masyita, Humas RSUD Provinsi Sulawesi Tenggara, mengatakan bayi kini tengah dirawat intensif oleh perawat. "Ini bayi pertama yang kami tangani dengan gejala ini, kita lihat perkembangannya dengan pertolongan maksimal," ujarnya, Senin, 4 Desember 2017.

Sementara itu, ayah dari sang bayi, Jusman, mengatakan, saat ini pihaknya tengah menunggu hasil medis terkait kondisi bayinya. Ia berharap kondisi bayinya baik-baik saja.

"Saat ini bayi saya perawatannya di dalam inkubator," ujar Jusman yang diketahui berprofesi sebagai petani.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lahir Bagian Bawah Duluan

Je'ne, ibu dari bayi ini, mengatakan tidak ada yang berbeda saat masa kehamilan. Bayi perempuannya yang terlahir dengan Harlequin ichthyosis itu merupakan anak keduanya.

Pada saat anaknya lahir, Je'ne mengatakan pantatnya yang duluan keluar. Lalu, bayinya dalam posisi duduk dan merentangkan kaki.

"Selama mengandung saya tidak rasa kelainan, sama seperti mengandung pertama," ujar Je'ne dikonfirmasi di rumah sakit.

Wanita yang juga berprofesi sebagai petani itu mengatakan, saat ini pihaknya hanya memegang Kartu Indonesia Sehat (KIS). Selebihnya, biaya tambahan ditanggung dari penghasilan dan uluran tangan keluarga yang tak seberapa.

Sejak masuk di rumah sakit pada Minggu lalu, sejumlah grup media sosial ramai membahas anak dari pasangan Jurman dan Je'ne itu. Sebagian besar penasaran dan menunjukkan simpati.

Meskipun demikian, hanya beberapa orang warga Kota Kendari yang datang menjenguk. Sebagian besar hanya didasari rasa penasaran meskipun tidak diizinkan masuk hingga ke ruang perawatan.

Hingga Senin siang, hanya Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari, Murniati, yang datang menjenguk. Pihaknya menyatakan kondisi bayi terlahir langka dengan kelainan genetik.

"Ini kuasa Tuhan, yang jelas keluarga butuh perhatian dan bantuan," ujar Murniati.

Ia mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah mengonfirmasi pihak keluarga terkait obat-obatan yang dikonsumsi. Murniati mengatakan, ibu si bayi mengaku hanya mengonsumsi vitamin pemberian bidan puskesmas.

Saksikan video pilihan berikut:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.