Sukses

Air Sungai Meluap, Polres Tutup Jalan Wonosari-Yogya

Hal ini dikarenakan debit air masih sangat tinggi. Selain itu, pihaknya tidak bisa memastikan kekuatan dari jembatan.

Liputan6.com, Yogyakarta - Hingga Selasa (28/11/2017) malam, sejumlah wilayah di Gunung Kidul masih terendam banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih melakukan koordinasi untuk mengetahui jumlah pasti korban bencana banjir Gunung Kidul.

Kepolisian Resor Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menutup jalan nasional Wonosari-Yogyakarta, tepatnya di Jembatan Bunder, Kecamatan Patuk, sampai batas tidak ditentukan karena terjadi luapan Kali Oya sejajar jalan.

"Kami menutup jalan Wonosari-Yogyakarta sejak 13.00 WIB sampai batas waktu yang belum ditentukan karena hujan deras masih mengguyur wilayah Gunung Kidul. Air Kali Oya sudah meluap," kata Kasat Lantas Polres Gunung Kidul AKP Mega Tetuko di Gunung Kidul, dilansir Antara.

Ia mengatakan, air dari Kali Oya meluap, jembatan kawasan Hutan Bunder tidak bisa dilewati, baik roda dua dan roda empat.

Bagi pengendara sepeda atau mobil yang akan ke Yogyakarta ke Wonosari bisa melewati Posko JR Patuk dengan mengambil arah arah Dlingo-Playen-Simpang Tiga Gading, begitu sebalikanya dari Wonosari ke Yogyakarta.

Mega, mengatakan pihaknya tidak bisa memastikan kapan jembatan bisa dilewati. Hal ini dikarenakan debit air masih sangat tinggi. Selain itu, pihaknya tidak bisa memastikan kekuatan dari jembatan.

"Kami akan membuka kembali Jembatan Bunder, bila debit air sudah surut. Kami tidak bisa berspekulasi membuka jalan Wonosari-Yogyakarta, khawasan Bunder sebelum air surut. Kami tidak ingin adanya korban jiwa," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BPBD Buka Posko Pengungsian

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendirikan posko pengungsian di beberapa titik karena rumah warga terendam banjir.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul, Ruti Sulastri mengatakan, sebanyak 18 kecamatan di Gunung Kidul terendam banjir, dan ada 50 titik longsor.

"Saat ini, kami mendirikan posko pengungsian di beberapa titik bagi warga yang rumahnya kebanjiran," kata Ruti.

Namun Ruti tidak merinci lokasi posko pengungsian karena hingga malam ini, BPBD masih sibuk mengurusi warga yang rumahnya terendam banjir.

"Kami dibantu tim TRC, tagana, polres dan kodim mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir dan tanah longsor," kata dia.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul Sutaryono mengatakan ada ratusan warga yang harus mengungsi, sedangkan satu warga dinyatakan hilang.

"Pengungsi terbanyak dari Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, yang mencapai 110 jiwa. Sementara Dusun Bojing, Desa Bejiharjo, hingga kini masih terisolasi. Kemudian di Dusun Bojing, kami belum bisa masuk. Satu-satunya akses jembatannya rusak diterjang banjir. Ada 400 jiwa yang mengungsi ke lokasi lebih tinggi," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.