Sukses

Jangan Percaya kalau Wagub Sulbar Minta Pulsa lewat Facebook

Akun Facebook Wagub Sulbar meminta pulsa dan token listrik kepada teman-teman yang ada dalam daftar pertemanan melalui percakapan di FB.

Liputan6.com, Mamuju - Akun Facebook milik Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Enny Anggraeni Anwar diretas orang tak dikenal sejak Minggu, 26 November 2017.

Setelah diretas, akun Facebook milik Enny mengusik teman-teman dalam daftar pertemanan milik akun tersebut dengan meminta sejumlah uang.

"Iya akun Facebook saya di-hack sejak kemarin," kata Enny dalam keterangan tertulisnya, Senin, 27 November 2017.

Enny menyebutkan, orang yang telah meretas akun Facebook miliknya itu telah meminta sejumlah uang kepada rekan-rekan Enny. Selain meminta sejumlah uang, peretas itu juga meminta dibelikan pulsa dan token listrik.

"Betul, teman-teman saya dari Polewali Mandar, Palopo, anggota DPRD, Andi Rini , dan Kepala Dinas Pariwisata, Herdin Ismail dimintai uang, voucher, dan token listrik," kata Enny.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tindak Tegas Peretas

Sejak mengetahui akun Facebooknya diretas oleh oknum tak bertanggung jawab, Wakil Gubernur Sulawesi Barat itu pun segera menginformasikan kepada seluruh jajarannya sebelum ada korban yang terjebak tipu daya peretas itu.

"Saya sudah sampaikan di grup-grup Whatsapp, dan kepada seluruh jajaran, apa mungkin saya melakukan hal itu?," Enny menegaskan.

Dia mengimbau agar semua pihak tidak mempercayai jika ada oknum yang meminta uang dan mengatasnamakan dirinya.

"Teman-teman media juga saya tegaskan untuk menyebarluaskan kalau itu tidak benar. Saya hanya punya satu nomor telpon dan itu sudah saya pakai selama 15 tahun, kalau ada apa-apa konfirmasi ke saya," kata Enny.

Enny memastikan akan segera melaporkan peretas Facebook miliknya itu kepada pihak kepolisian. "Saya akan melaporkan hal tersebut. Dan tolong disebarluaskan kepada masyarakat terkait hal tersebut, jangan sampai ada yang jadi korban," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.