Sukses

3 Tangkai Bunga Bangkai Suweg Tumbuh di Sukabumi

Bunga suweg ini rupanya bisa juga dikonsumsi masyarakat sebagai penganan yang enak.

Liputan6.com, Sukabumi - Para siswa dan guru SMPN 10 Kota Sukabumi, Jawa Barat dikejutkan dengan tumbuhnya tiga tangkai bunga bangkai jenis suweg (Amorphophallus paeoniifolius) di kebun sekolah. Warga sekolah berupaya melindunginya dengan membuat pembatas.

Tiga tangkai bunga suweg mulai mekar dan dikerubuti sejumlah serangga. Bunga tidak menimbulkan bau busuk yang signifikan. Para siswa dan guru pun bisa melihatnya dari jarak dekat.

Seorang guru SMPN 10, Choerul Huda mengatakan bunga suweg mulai muncul pada Minggu, 12 November 2017. Pihak sekolah berinisiatif melindungi bunga suweg dengan membuat pembatas dari bekas jaring badminton.

"Ketemu sama penjaga sekolah saat membersihkan ilalang," kata Choerul kepada Liputan6.com, Selasa (14/11/2017).

Pembuatan pembatas dilakukan agar bunga suweg tidak cepat rusak. Apalagi, banyak siswa yang ingin melihat bunga saat jam istirahat sekolah.

Pihak sekolah juga memasang selebaran informasi ilmiah terkait bunga suweg pada jaring pembatas, dan tembok dekat bunga tumbuh. Informasi pada selebaran itu untuk menambah pengetahuan para siswa.

"Baru pertama kali, ada bunga bangkai suweg tumbuh di sini," tutur Choerul.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Asal Mula Bunga Bangkai Suweg Tumbuh di Kebun Sekolah

Tarno (53), penjaga SMPN 10 mengaku menanam bunga suweg tersebut sekitar enam tahun lalu. Tarno menanam potongan umbi suweg yang ia bawa dari Wonogiri, Jawa Tengah.

"Saya bawa sekantong potongan umbinya lalu ditanam di situ, di kebun yang sekarang tumbuh bunga bangkai," kata Tarno.

Tarno mengaku hanya iseng menanam bunga suweg di SMPN 10. Ia pun tidak menyangka, potongan umbi tumbuh menjadi bunga bangkai.

"Untung-untungan, bisa tumbuh jadi pohonnya saja. Bisa juga jadi ada bunganya seperti sekarang," tutur Tarno.

Menurut dia, pola tumbuh bunga suweg cenderung tidak menentu. Bunganya bisa tumbuh setelah beberapa tahun ditanam. "Kalau di Wonogiri banyak. Tapi di sini jarang sekali, makanya terkesan aneh," tutur Tarno.

 

3 dari 3 halaman

Umbi Bunga Suweg Bisa Dikonsumsi

Masih menurut Tarno, umbi bunga suweg biasa dikonsumsi masyarakat di Wonogiri. Rasanya pulen dan gurih seperti buah sukun.

"Bisa digoreng, atau direbus," tutur Tarno.

Namun, kata Tarno, pengolahan umbi bunga suweg harus sedikit hati-hati. Jika sembarangan, malah menyebabkan gatal-gatal pada kulit.

Lebih lanjut Tarno menjelaskan, umbi bunga suweg juga biasa diperjualbelikan masyarakat di Wonogiri. Banyak masyarakat yang mencarinya untuk dijadikan penganan.

"Harganya murah, sekitar Rp 5.000 per kilo," tutur Tarno.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.