Sukses

Nasib Apes Penjambret Sopir Taksi Online

Ponsel sopir taksi online sempat dibawa kabur penjambret. Namun, si sopir tak mau menyerah.

Liputan6.com, Bangkalan - Kemudahan komunikasi dan transaksi yang ditawarkan dunia online, tak hanya memudahkan pebisnis mengembangkan bisnisnya. Penjahat pun dimudahkan dalam mencari korban. Hartanto (40), seorang sopir taksi online di Surabaya jadi korban ‘penjahat online’ di Kabupaten Bangkalan.

Peristiwa yang dialami sopir taksi online itu terjadi pada Jumat, 1 November 2017 lalu. Jam 08.00 WIB, Hartanto yang baru keluar rumah, sudah dapat orderan lewat aplikasi. Pemesannya atas nama Wahyu, warga Desa Parseh, Kecamatan Socah. Dia minta diantar ke Pasar Turi.

Tanpa menaruh curiga, Hartanto mengambil pesanan itu dan meluncur ke Bangkalan. Karena tak tahu desa pemesan, setelah melintas Tol Suramadu, ia mengontak lagi pemesan dan diarahkan lewat Pasar Burneh. Di sana, katanya, sudah menunggu Abdul Mujib (24), keponakan Wahyu yang akan menunjukkan jalan.

Hartanto sampai duluan dan menunggu depan pasar. Tak lama Mujib muncul naik sepeda motor. Dia lalu pura-pura pinjam hape Hartanto untuk menelepon pamannya. Saat korban lengah, Mujib bawa kabur hape tersebut.

Karena kabur ke arah yang sama dengan posisi mobilnya, Hartanto mengejar. Kira-kira setelah satu kilometer, Hartanto berhasil memepet pelaku dan langsung menabrakkan mobil.

Mujib dan sepeda motornya pun nyungsep ke semak-semak. Ia terluka parah di lengan kanan dan lecet-lecet di kedua betis dan paha. Hartanto kemudian membawa tersangka ke kantor Polsek Burneh.

Kanit Reskrim Polsek Burneh, Polres Bangkalan, Ipda Arisandi membenarkan penjambretan tersebut sambil menggelengkan kepala tanda tak habis pikir. "Penjahat di Parseh itu up to date, ada saja akalnya, selalu menemukan modus baru ikut perkembangan zaman," kata dia, Rabu, 8 November 2017.

Menurut dia, tak lama setelah Mujib tertangkap, polisi langsung menggerebek Wahyu si pemesan taksi online, di rumahnya di Desa Parseh. Namun, polisi gagal. "Dia nggak ada di rumah, sudah kabur," ujar dia.

Arisansi berharap peristiwa yang dialami Hartanto jadi pelajaran bagi pengemudi taksi online lain agar berhati-hati saat memilih order secara online.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.