Sukses

Gemuruh Kencang Terdengar Saat Sekolah Ambruk di Sukabumi

Gedung sekolah yang ambruk di Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jabar, itu memang tak kunjung diperbaiki sejak delapan tahun lalu.

Liputan6.com, Sukabumi - Sekolah ambruk kembali terjadi. Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cibeureum di Desa Buni Asih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ambruk. Dua ruang kelas rusak berat, sehingga tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar dan mengajar.

Seorang warga, Bayu Risnandar, mengatakan bangunan yang ambruk terdiri atas dua ruang kelas. Peristiwa tersebut terjadi usai hujan dengan intensitas ringan, Selasa, 31 Oktober 2017, sekitar pukul 02.30 WIB.

"Jadi memang bukan karena hujan, melainkan bangunannya tidak layak," ucap Bayu saat dihubungi Liputan6.com melalui sambungan telepon, Selasa, 31 Oktober 2017.

Kondisi bangunan sebelum ambruk memang sudah tidak layak pakai. Bayu mengatakan, bangunan sekolah belum pernah diperbaiki sekitar delapan tahun atau sejak 2009.

"Untung saja kejadiannya dini hari. Kami enggak tahu jadinya seperti apa kalau ambruk ketika kegiatan belajar-mengajar berlangsung," kata Bayu.

Warga lainnya, Yangyang, menggambarkan kondisi saat bangunan SDN Cibeureum ambruk. Masyarakat di sekitar sekolah dibuat kaget karena ambruknya bangunan disertai suara gemuruh yang cukup kencang.

Kondisi bangunan yang tersisa juga tidak laik pakai. Bagian atap beberapa kelas bocor dan tidak bisa digunakan jika hujan. "Kondisi rusaknya memang sudah cukup lama," tutur Yangyang.

Adapun Kepala Sekolah SDN Cibeureum, Robbayani, menjelaskan saat ini terdapat enam ruang kelas yang difungsikan meskipun kondisinya rusak. Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi sulit memberikan bantuan karena sekolah ambruk itu berdekatan dengan tambang pasir besi yang rencananya akan dipindahkan.

"Rencananya mau dipindahkan atau ruilslag (tukar guling) oleh pihak tambang. Nanti, kalau dibangun, malah digeser," kata Yani.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.