Sukses

Perkembangan Teknologi Memunculkan Paradoks

Perkembangan teknologi tak hanya membawa manfaat. Namun juga memunculkan paradoks

Liputan6.com, Kupang Perkembangan teknologi tak hanya membawa manfaat. Namun juga memunculkan paradoks. Yang menjadi fenomena beberapa tahun terakhir media sosial kita telah menjadi wadah penyebaran konten negatif berupa hoaks, ujaran kebencian, fake news/berita palsu dan radikalisme.

"Semua ini mengancam perdamaian. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memblokir 6.000 situs pada Januari hingga Juli 2017," ujar Perwakilan Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Mediodecci Lustarini atau yang sering disebut Ides di Kupang, Sabtu (28/20).

Namun, sapu bersih konten negatif ini mustahil dilakukan jika tidak disertai dengan kesadaran setiap individu pengguna media sosial.

Karena itu, menggandeng Konferensi Waligereja Indonesia, Kemenkominfo menyelenggarakan Forum Sosialisai dan Literasi Media. "Literasi media perlu untuk menciptakan warganet yang cerdas dan bijak dalam memilah informasi," ujar Ides.

Wakil Menteri dan Kabag TU Kemkominfo Ferdinandus Setu menyebutkan, tak hanya KWI saja yang diajak Kemkominfo untuk meningkatkan literasi media di kalangan anak muda. Majelis Ulama Indonesia, Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia, dan Parisada Hindu Dharma Indonesia diajak melakukan hal serupa.

Bahkan saat ini, bersama KWI dan PGI, Kemkominfo sedang menyusun buku "Panduan Bermedia Sosial bagi Kids Kristiani Zaman Now".

"Kami memberi apresiasi kepada pemerintah yang mengajak agama-agama untuk terlibat menyelamatkan Republik Indonesia dari penyalahgunaan medsos, terutama pada Dirjen IKP yang sudah tulus hati hadir di hadapan para uskup KWI 18 Agustus lalu untuk menyampaikan niat kerja sama. Kita dapat jatah 7 kota, di antaranya Kupang. Jumlah peserta tiap pelatihan hanya 100-an yang dipilih dari sekian yang terbaik,"ujar Sekretaris Eksekutif Komsos KWI Romo Kamilus Pantus.

Sebab itu, Kamilus menuntut anak-anak muda agar menjadi agen kabar baik. "Ketika banyak berita mencemaskan, intoleransi, ujaran kebencian, paham radikal yang menyebar kalian harus menghadirkan hal-hal yang baik,"ujar Kamilus di hadapan ratusan Orang Muda Katolik (OMK) dari Keuskupan Atambua dan Kupang.

Saksikan Video Berikut Ini :

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.