Sukses

Titik Panas Bermunculan di Sumatera, Pesawat F-16 Diterbangkan

Menurut Kepala BMKG Stasiun Kota Pekanbaru, Sukisno, terdeteksi 58 titik panas di Pulau Sumatera sebagai indikasi Karhutla.

Liputan6.com, Pekanbaru - Puluhan titik panas sebagai indikasi kebakaran hutan dan lahan terpantau di Pulau Sumatera. Meski Provinsi Riau tidak mendominasi sebaran titik panas, pemantauan dilakukan dengan menerbangkan pesawat F-16 dari Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru.

Menurut Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Roesmin, Mayor Sus Rizwar, terbangnya F-16 dari Skadron Udara ini merupakan latihan rutin. Hanya saja, pesawat ini juga ditugaskan memotret pembakaran lahan sebagaimana dideteksi satelit yang digunakan BMKG.

"Untuk lokasinya di Kabupaten Kampar, tepatnya di Bencah Kelubi, Kecamatan Tapung. Terpantau kepulan asap dari kebakaran lahan," kata Rizwar di Pekanbaru, Kamis (26/10/2017) siang.

Berdasarkan foto dari Lanud, kepulan asap itu terdapat di pertengahan kebun sawit. Terlihat pembukaan lahan dengan cara dibakar yang lokasinya terdapat di sekitar sungai.

Menurut Kepala BMKG Stasiun Kota Pekanbaru, Sukisno, di Pulau Sumatera pada Kamis ini terdeteksi 58 titik panas indikasi Karhutla dengan level confidence di atas 50 persen. Dari jumlah itu, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat mendominasi sebaran titik panas.

"‎Di Bengkulu terpantau 15 titik panas, Sumatera Selatan 15, dan Sumatera Barat 14," kata Sukisno di Pekanbaru.

Khusus di Riau, kata Sukisno, terpantau 7 titik panas. Jumlah itu tersebar di empat kabupaten, yakni Dumai 2 titik, Pelalawan 2, Rokan Hulu 2 dan Indragiri Hulu 1 titik panas.

Dari jumlah itu, yang dipercaya sebagai titik api ada tiga dengan level confidence di atas 70 persen. Tiga titik api itu tersebar di Kabupaten Rokan Hulu dan ‎Kota Dumai.

"Untuk provinsi lainnya, terdapat titik panas di Aceh dua titik, Jambi 1, Lampung 1, Sumatera Utara 2, Bangka Belitung 1," kata Sukisno.

Menurut Sukisno, dalam beberapa hari belakangan memang terdapat titik panas yang signifikan. Cuaca panas pada siang hari diduga mempermudah lahan terbakar sehingga perlu diwaspadai supaya tidak terjadi bencana asap.

"Secara umum, Riau pada siangnya cerah dan berawan. Pada malam harinya, di beberapa kabupaten juga cerah berawan, dan beberapa kabupaten lainnya berpotensi hujan mulai dari ringan dan sedang," kata Sukisno.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.