Sukses

Hore, Pemerintah Singapura Setujui Penerbangan Padang-Singapura

Jika rute penerbangan Padang-Singapura resmi dibuka, berarti ada dua rute penerbangan internasional menuju Padang.

Liputan6.com, Padang – Pemerintah Singapura memastikan usulan penerbangan langsung rute Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman, Sumatera Barat, menuju Bandara Internasional Changi di Singapura.

Kepastian itu disampaikan saat pemerintah Singapura yang diwakili Konsul Jenderal Singapura yang berkedudukan di Medan, Mark Law, berkunjung ke kantor Gubernur Sumatera Barat, pada Selasa, 17 Oktober 2017.

"Kita menyambut baik rencana tersebut," ujar Mark.

Selain menyampaikan soal penerbangan Padang-Singapura, Mark juga menambahkan pemerintah Singapura akan memberikan pelatihan dan bimbingan teknis gratis baik bagi aparatur maupun karyawan dan pengusaha untuk kemajuan penerbangan.

"Hanya kewajiban peserta adalah ongkos pesawat dan penginapan. Kita juga telah melakukan hal tersebut dengan Provinsi Aceh dan Jambi dalam bidang pelatihan good government dan pelayanan teknologi informasi," kata Mark.

Namun, Mark berharap Pemprov Sumbar juga mau membuka peluang investasi lain karena memiliki potensi daerah yang cukup baik, seperti pariwisata dan bidang energi.

Salah satu potensi investasi yang ditawarkan Sumatera Barat adalah pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Potensi EBT yang sedang gencar ditawarkan Sumatera Barat adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit memandang pembukaan penerbangan langsung antara kedua kota di dua negara itu diyakini mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisata ke Sumatera Barat. Apalagi, Singapura dikenal sebagai penghubung penerbangan internasional dari belahan bumi lainnya.

"Jika ditengok, penerbangan langsung (Padang-Singapura) akan mendukung kemajuan wisata Sumbar," ujar Nasrul.

Selama ini, Air Asia baru memiliki penerbangan Padang – Kuala Lumpur, Malaysia. Pembukaan rute penerbangan internasional baru itu untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata, terutama setelah dinobatkan sebagai destinasi wisata halal dunia pada 2016.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.