Sukses

Hari Pangan Sedunia, Mahasiswa Sulbar Ajak Pelajar Makan Ubi

Dalam rangka Hari Pangan Sedunia, para mahasiswa menggelar kampanye bertajuk One Day No Rice di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Liputan6.com, Polewali Mandar - "Orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman..." Selarik lagu "Kolam Susu" ciptaan Koes Plus itu sangat erat kaitannya dengan momentum Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada hari ini.

Bagaimana tidak? Warga di Desa Rea Timur, Kecamatan Polewali Mandar, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, yang kaya akan hasil empang dengan budi daya perikanan bandeng dan udang. Setiap hari mereka mengonsumsi nasi.

Namun, melalui para pelajar, mereka diajak untuk tidak makan nasi sehari terkait aksi mahasiswa yang menggelar kampanye bertajuk "One Day No Rice" di SMK PP Negeri Rea Timur, Kecamatan Polewali Mandar, Senin (16/10/2017). Para mahasiswa itu dari Jurusan Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (UNM).

Kegiatan yang diprakarsai mahasiswa Posko 01 KKN-PPL Terpadu UNM ini bermula dari keresahan mereka yang melihat secara umum warga di Indonesia, khususnya penduduk Desa Rea Timur, masih tergantung dengan beras yang diolah jadi nasi. Kemudian dikomsumsi sebagai bahan makanan pokok sehari-hari.

Koordinator Sekolah (Korsek) KKN-PPL UNM, Herianto mengatakan, aksi kampanye tersebut tujuannya baik. Sebab, umumnya masyarakat Indonesia masih tergantung dengan nasi sebagai makanan pokok sehari-hari.

"Padahal masih banyak bahan makanan yang dapat menjadi makanan pokok seperti ubi atau jagung. Dan aksi kampanye ini menyasar kelompok siswa dan civitas sekolah," kata Herianto.

Menurut Herianto, kampanye sehari tidak makan nasi dalam rangka Hari Pangan Sedunia bersama kawan-kawannya itu dirangkaikan dengan tanda tangan petisi. Mereka pun membagikan ubi atau singkong kepada siswa SMK PP Rea Timur sebagai wujud nyata gerakan konversi pangan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.