Sukses

Omelan Sayang Nenek Tiamah Sebelum Terbunuh di Tangan Cucu

Cucu yang dirawat Nenek Tiamah sejak kecil membunuhnya sesaat baru selesai menunaikan salat Duha. Korban bahkan masih mengenakan mukena.

Liputan6.com, Pekanbaru - Kasus pembunuhan nenek yang ditemukan terkubur di bawah kasur terus diusut usai cucu korban bernama Tio Winarko ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru di Kota Batam, akhir pekan lalu. Si cucu membunuh nenek yang merawatnya sejak kecil itu karena sering diomeli.

Omelan itu terkait tingkah si cucu yang beranjak dewasa. Dengan statusnya yang pengangguran, si cucu malah tetap bermain-main. Karena kesal dengan omelan sang nenek, si cucuk nekat membunuhnya yang baru saja selesai melaksanakan salat Duha pada Kamis pagi, 5 Oktober 2017.

"Korban dibunuh pelaku ketika masih pakai mukena, habis salat Duha. Korban dipukul dari belakang memakai kayu," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto di Pekanbaru, Minggu petang, 15 Oktober 2017.

Supaya perbuatannya tak tercium, Tio menyeret jasad neneknya ke kamar. Di sana, pelaku mengangkat kasur dan menggali lantai dengan peralatan seadanya, lalu mengubur perempuan 71 tahun itu.

Korban dikubur lengkap dengan mukenanya. Setelah itu, si cucu kembali mengambil kasur dan meletakkannya pada posisi semula. Barang berharga korban, seperti emas, juga diambilnya untuk bekal melarikan diri.

Tio juga melibatkan pacarnya berinisial VT. Nama tersebut diminta Tio untuk menjual‎ harta nenek yang dicurinya usai membunuh. Uang penjualan itu digunakan Tio bersama pacarnya melarikan diri ke Kota Batam.

"Pelaku dan teman wanitanya ditangkap di salah satu penginapan di Batam. Pacarnya juga ditetapkan sebagai tersangka karena tahu dan menjual barang hasil kejahatan," kata Susanto.

Kepada penyidik, Tio mengakui semua perbuatannya. Dia menyebut sudah tidak tahan lagi sering diomeli tiap hari karena pengangguran dan tidak mau mencari kerja.

"Karena tidak terima, lalu pelaku rela membunuh neneknya sendiri," kata Santo.

Dalam kasus pembunuhan Nenek Tiamah, penyidik menjadikan kayu bulat, kasur lipat, besi ulir, parang, cangkul, serokan, sehelai celana pendek hitam, baju Nenek Tiamah, sebuah telepon genggam, dan perhiasan emas setara dengan 7 gram sebagai barang bukti.‎

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penangkapan Si Cucu Pembunuh Nenek

Terduga pembunuh Nenek Tiamah yang ditemukan terkubur di bawah kasur kamarnya akhirnya ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbarudi Kota Batam, Kepulauan Riau. Pelakunya adalah cucunya sendiri, Tio Winarko.

Pria 19 tahun itu sebelumnya menghilang ketika jasad nenek 71 tahun itu ditemukan pada Minggu, 8 Oktober 2017, di rumah Jalan Raja Panjang, Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru.

"Tadi saya sudah kontak tim, sudah ditangkap di Batam sejam yang lalu," kata Kepala Kepolisian Resort Kota Pekanbaru Kombes Susanto di Pekanbaru, Jumat siang, 13 Oktober 2017.

Sebelumnya, kecurigaan nenek Tiamah tewas setelah tak terlihat keluar rumah sejak 5 Oktober 2017. Anaknya tertuanya yang curiga langsung masuk rumah dengan kunci serep dan memeriksa seisi rumah, tapi Nenek Tiamah tidak ditemukan.

Ketika itu, sang anak tidak memeriksa kamar karena terkunci di luar. Sang anak mengira orangtuanya pergi ke rumah kerabatnya di daerah lain dan mencarinya di sana, tapi tidak ditemukan.

Setelah berembuk, ‎para anak korban bersepakat mendobrak pintu kamar korban. Di kamar, anak korban Siswanto yang juga anggota polisi mencium bau tidak sedap, tapi tidak melihat keberadaan korban.

Siswanto berinisiatif mengangkat kasur korban dan melihat gundukan tanah. Ketika gundukan dikorek dengan parang, bau tak sedap makin kuat. Selanjutnya, Siswanto meminta kakaknya mengambil cangkul dan menggali gungukan itu.

‎Saksi kemudian menemukan korban dalam keadaan telentang, sudah tak bernyawa, dan membusuk. Sementara, cucu sang nenek yang selama ini tinggal bersama korban, menghilang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.