Sukses

Diduga Saling Tembak, 3 Anggota Brimob di Blora Tewas Mengenaskan

Sebelum ketiga Brimob itu ditemukan tewas, warga mendengar suara tembakan beruntun.

Liputan6.com, Blora - Tiga personel anggota Brimob ditemukan tewas bersimbah darah, Selasa, 10 Oktober 2017, satu di antaranya tewas dengan kondisi mengenaskan. Dugaan sementara, tiga Brimob itu terlibat aksi baku tembak.

Insiden itu terjadi di area migas milik Sarana Gas Trembul (SGT), di Dukuh Canggah, Desa Trembul, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora. Anggota Brimob itu merupakan petugas yang berjaga di sumur pengolahan migas di tengah hutan.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. Namun, dari pantauan Liputan6.com di sekitar lokasi kejadian, aparat telah memasang garis polisi agar warga tidak memasuki tempat kejadian perkara.

Bahkan dari jarak sekitar 500 meter, tepatnya di pos keamanan, polisi telah menutup akses jalan dengan memasang sejumlah garis pengamanan. Warga sekitar, Alip mengatakan, sempat mendengar suara tembakan. Namun demikian, dirinya tidak menaruh curiga pada suara tersebut.

Pos penjagaan dipasangi garis polisi agar warga tak memasuki lokasi. Foto: (Felek Wahyu/Liputan6.com)

"Suaranya seperti petasan. Kami awalnya menduga itu petasan atau suara bambu. Baru setelah ada yang mengabarkan ada polisi tertembak baru warga ke sini," terang pria yang tinggal sekitar satu kilo dari lokasi.

Suara tembakan itu, tambah dia, terdengar berkali-kali seperti berondongan peluru. "Suara rentetan senjata. Jadi berapa kali ya, banyak banget," tambah pria yang hanya melihat dari kejahuan.

Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari kepolisian. Laporan sementara yang didapat, insiden itu menewaskan Brigadir Budi Wibowo (30), Brigadir Ahmad Supriyanto (35), dan Brigadir Bambang Tejo (36).

Sampai berita ini dilaporkan, ketiga jenazah anggota Brimob itu masih berada di lokasi. Tiga mobil ambulans datang silih berganti, salah satu mobil bertuliskan RSI Muhamadiyah.

Saksikan video pilihan berikut ini!

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.