Sukses

Perjalanan Panjang Lutung-Lutung Jawa dari Inggris ke Malang

Enam lutung Jawa yang dikirim ke Malang sebelumnya tinggal di Kebun Binatang Howlet, Inggris.

Liputan6.com, Bandung – The Aspinal Foundation mengirimkan 10 ekor lutung Jawa (Trachypithecus auratus) ke Malang, Jawa Timur. Enam ekor lutung Jawa di antaranya hasil repatriasi satwa langka asal Inggris. Mereka akan dikirim ke Malang dengan menumpang kereta api.

Kepala perawatan satwa langka The Aspinal Foundation Sigit Ibrahim mengatakan, pengiriman satwa ini merupakan hasil kerja sama pihaknya dengan Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat dalam hal penguatan populasi lutung Jawa di alam.

"Kebetulan yang kita dapat ini 10 ekor lutung Jawa. Enam repatriasi dari Inggris, dua ekor penegakan BKSDA Jakarta, dan dua ekor BKSDA Ciamis," kata Sigit kala ditemui di Stasiun Bandung, Selasa, 10 Oktober 2017.

Menurut Sigit, semua lutung yang dikirim merupakan anak spesies Jawa Timur. Mereka nantinya akan menjalani proses lanjutan rehabilitasi sebelum dilepasliarkan di pusat rehabilitasi lutung Jawa di Kota Batu, Malang.

"Prosesnya satu bulan setelah mereka sudah siap. Jika sudah menunjukkan tanda-tanda sifat liar, baru dilepasliarkan dan di-monitoring keberlangsungan hidupnya di Malang," katanya.

Sigit menyebutkan, enam lutung Jawa dari Inggris datang awal 2017. Mereka sebelumnya menghuni Kebun Binatang Howlet. Kemudian, keenamnya direhabilitasi di Ciwidey, Jawa Barat.

Dia mengatakan, semua lutung saat ini kondisinya dalam keadaan baik. "Dokter hewan juga sudah memastikan mereka tidak terindikasi mengidap penyakit menular," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Didampingi Tiga Petugas

Perjalanan dari Bandung menuju Malang akan menempuh selama 17 jam perjalanan. Karena itu, dibutuhkan pengawasan terhadap lutung-lutung yang diberangkatkan Aspinal.

Saat dibawa menggunakan kereta api, para lutung dimasukkan ke dalam kandang terbuat dari kayu yang memiliki lubang udara yang cukup besar. Di dalam kandang tersebut terdapat makanan dan minuman bagi para lutung.

Selain Sigit, dua orang lainnya turut dalam rombongan. Biasanya pada saat pemberhentian stasiun yang cukup lama, para petugas yang menjaga lutung akan memeriksa keadaan lutung.

"Kita kontrol minimal kondisi satwanya dari pergerakan dan air. Biasanya kan saat malam aktivitas mereka istirahat," ujar Sigit.

Ditambahkan Sigit, usia rata-rata lutung Jawa yang dibawa sekitar 3 tahun. Namun, ada juga yang berusia 6 sampai 7 tahun.

Lutung jenis ini memiliki rata-rata di alam usia hingga 20 tahun. Satu kelompok biasanya terdiri atas 7-15 individu. Terdapat satu jantan pemimpin dan jantan-jantan muda dalam kelompok tersebut.

Pengiriman Kedua

Sigit berkata, pengiriman lutung ini bukan yang pertama. Untuk tahun ini, pihaknya sudah mengirimkan lutung ke Malang.

"Sebelumnya bulan Mei kita kirim hasil repratiasi dari Prancis," ujarnya.

Saat ini, kata Sigit, Aspinal Foundation masih punya beberapa satwa yang masih dikarantina dan siap dikirim ke Jawa Timur. "Di pusat rehabilitasi sekarang ada 27 ekor. Mulai dari lutung jawa (18), owa (18) dan surili (1). Untuk yang Surili, kategorinya masih anak-anak sehingga butuh waktu untuk di pusat rehabilitasi," tuturnya.

Untuk Owa, rencananya akan dilepasliarkan di hutan wilayah Jabar. Sedangkan, dua kelompok lutung Jawa Barat juga akan siap dilepas tahun ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.