Sukses

5 Insiden Sebelum Adriatman Dilantik sebagai Wali Kota Kendari

Salah satu insiden membuat Wali Kota Kendari terlibat kasus hukum dengan model cantik asal Jakarta.

Liputan6.com, Kendari - Wali Kota Kendari terpilih periode 2017-2022, Adriatma Dwi Putra (ADP) resmi dilantik pada Senin (9/10/2017). Sebelum menjabat wali kota hingga terpilih, sejumlah insiden terjadi dan menyita perhatian warga Sulawesi Tenggara.

Liputan6.com merangkum lima insiden yang menimpa anak mantan Wali Kota Kendari, Asrun sebelum menjadi orang nomor 1 di Kota Kendari. Berikut daftarnya:

1. Dilaporkan Model Cantik Asal Jakarta

Pada 8 Agustus 2017 lalu, Wali Kota Kendari terpilih, Adriatma Dwi Putra (ADP) dilaporkan model asal Jakarta, Destiya Purna Panca alias Destiara Talita. Laporan terkait dugaan pencemaran nama baik dan penghinaan tercatat bernomor LP/3733/VIII/2017/PMJ/Dit.Reskrimum pada 8 Agustus 2017.

Dalam laporan itu, polisi mencantumkan Pasal 310 KUHP, 311 KUHP tentang Pencemaran Nama Baik dan atau Pasal 315 KUHP tentang Penghinaan. Menurut Destiara yang mengaku mengenal mantan anggota DPRD Provinsi Sultra tersebut sejak 2016, ADP pernah berjanji menikahinya secara siri.

Namun, janji tersebut tidak kunjung ditepati. Saat menagih janji ADP, jebolan master hukum di Universitas Pelita Harapan (UPH) itu malah dimaki-maki oleh ADP. Menurut Destiara, ia juga sudah berhubungan badan dengan ADP.

Pernyataan lainnya Destiara di Polda Metro Jaya, keduanya pernah bersama di Marina Bay Sands Hotel Singapura pada Juni 2017. Hal itu dibantah ADP. Meskipun demikian, ADP tidak menyangkal pernah makan di Jakarta, bersama Destiara dengan orang lain.

2. Rumah Meledak Jelang Pilwali Kendari

Enam hari sebelum pemilihan Wali Kota Kendari, terjadi ledakan hebat di rumah yang ditempati ADP bersama istrinya, Siska Karina Imran pada Kamis, 9 Februari 2017, sekitar pukul 7.40 Wita. Ledakan berasal dari ruang dapur di rumah yang berlokasi di Jalan Syech Yusuf, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.

Ledakan itu sempat diduga disebabkan bom karena radius ledakan mencapai 100 meter, serta kerusakan serius di sejumlah ruangan rumah berlantai dua itu. Tapi, dugaan itu langsung diklarifikasi Kapolda Sultra, Brigjen Andap Budhi Revianto. Ia menyatakan, pemicu ledakan berasal dari kebocoran tabung gas.

3. Kantor Wali Kota Kendari Terbakar

Sekitar sebulan sebelum KPK menyambangi dua SKPD di Kota Kendari, Kantor Wali Kota Kendari terbakar, pada Senin, 12 Juni 2017, sekitar pukul 04.00 Wita.

Api menghanguskan sejumlah berkas berisi laporan keuangan sekretariat, pencairan dana, serta sejumlah berkas penting lainnya. Sebanyak tiga ruangan meliputi ruangan asisten II, keuangan sekretariat, dan bagian umum, habis dilalap si jago merah.

4. Teror Bom Toples di Kantor Wali Kota Kendari

Sebelum dilantik menjadi Wali Kota Kendari periode 2017-2022, Kantor Wali Kota Kendari diteror isu bom pada Selasa, 27 Juni 2017. Satuan Gegana Brimobda Polda Sulawesi Tenggara diturunkan untuk menyelidiki laporan yang diterima dari anggota Satuan Polisi Pamong Praja yang bertugas piket.

Benda mencurigakan tersebut diikat pita dan menyertakan lembaran-lembaran kertas berisi tulisan ungkapan kekecewaan terhadap kepemimpinan Wali Kota Kendari yang saat itu masih dijabat ayah ADP, Asrun, bersama wakilnya Musadar Mappasomba.

Setelah diselidiki dan paket dibongkar, ternyata isinya hanya satu buah toples berisi kue, satu bungkus mi instan, kertas, dan kaset. Hal itu dibenarkan Kapolres Kendari, AKBP Sigid Haryadi.

5. KPK Jalan-Jalan ke SKPD Pemkot Kendari

Tiga penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambangi dua kantor SKPD di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis, 13 Juli 2017. Ketiganya masuk ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Kantor PDAM Kota Kendari.

Ketiganya menemui Kepala PDAM Kendari, Daming. Sementara, Kepala Dinas PU, Faisal Alhabsy, tidak berada di tempat. Konfirmasi yang disampaikan Kabid Cipta Karya Dinas PU Kota Kendari, Yohanis Tulak, tujuan kedatangan tim KPK hanya mengonfirmasi terkait penyertaan modal di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kendari tahun 2011 dengan anggaran sebesar Rp 3 miliar lebih.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.