Sukses

Operasi Polisi Berburu Mata Air untuk Ratusan Korban Kekeringan

Sumur-sumur warga mengering seiring puncak kemarau. Puluhan desa mengalami krisis air bersih.

Liputan6.com, Banjarnegara – Kemarau panjang dan kekeringan yang mendera wilayah Banjarnegara, Jawa Tengah, menyebabkan puluhan desa mengalami kriris air bersih, tak terkecuali Dusun Karangpucung, Desa Wanadari, Kecamatan Bawang.

Sebanyak 230 kepala keluarga yang mendiami Dusun Karangpucung hanya bisa mengandalkan bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara yang hanya tiba dua kali sepekan. Pasalnya, sumur-sumur warga mengering seiring puncak kemarau. Sementara, sumber air bersih musti ditempuh dengan perjalanan melintasi medan nan terjal khas pegunungan.

"Warga sangat berharap ada pihak yang membantu menanggulangi krisis air bersih," tutur Kepala Desa Wanadri, Riyanto, Sabtu, 23 September 2017.

Warga pun lantas mengadu ke pemerintah desa. Mereka ingin agar dusunnya dialiri air seperti warga Dusun Silangit. Sebelumnya, dua dusun ini sama-sama menderita krisis air bersih. Beruntung, Dusun Silangit terlebih dulu menikmati aliran air bersih yang dialirkan ke bak penampungan yang dibangun oleh warga bersama dengan Kepolisian Sektor Bawang.


"Usai pembuatan bak penampungan air di Dusun Silangit kemarin, kali ini giliran Dusun Karangpucung yang mengajukan diri dalam pembuatan bak air," kata Kapolres Banjarnegara, AKBP Nona Pricilia Ohei.

Beruntung pula warga Karangpucung. Di musim kemarau ini, melalui program Tresno, Polres Banjarnegara memang tengah fokus membangun saluran dan bak penampungan air di daerah yang terdampak kekeringan.

Kapolres lantas memerintahkan Kapolsek Bawang, AKP Sutardiyana, untuk mensurvei kemungkinan penyaluran air bersih. Dalam survei itu, tim menemukan sumber mata air kecil yang berada di kebun warga setempat, Kasmono (50). Lantaran kecil dan jauh dari perkampungan, sumber mata air ini hanya digunakan oleh beberapa keluarga saja.

"Kita sudah melakukan survei. Alhamdulillah pada kebun milik Pak Kasmono kami mendapatkan sumber mata air. Setelah kami mendapat izin, lalu kami mulai pengerjaannya," ujar Sutardiyana.

Sutardiyana melihat potensi tersembunyi dari sumber mata air. Menurut dia, jika dikeruk dan dibersihkan, debit sumber air ini akan meningkat dan diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan air bersih warga Karangpucung. Maka, ia pun lantas mengajak warga setempat untuk mengeruk mata air yang berada di ceruk dangkal.

Perkiraannya tak meleset. Mata air yang tadinya kecil itu berubah melimpah ruah setelah dikeruk dan dibersihkan. Direncanakan, bak penampungan air selesai pekan ini dan diresmikan pada Selasa mendatang.

"Rencananya bak penampungan air nantinya akan dibuat pada tiga titik, yaitu di Dusun Karangpucung, RT 2/4, RT 1/3, dan RT 1/4," ucap Kapolsek.

Secara keseluruhan, selain di Dusun Silangit dan Dusun Karangpucung, sementara ini Polres Banjarnegara telah membangun sembilan titik bak penampungan di desa lainnya, sehingga total berjumlah 11 titik.

Pembangunan bak penampungan air bersih itu diharapkan bukan hanya menjadi solusi sementara, namun bisa menanggulangi krisis air di masa mendatang, terutama saat musim kemarau berkepanjangan dan kekeringan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.