Sukses

Duka Warga Pemalang atas Kabar Pembunuhan Sadis Bocah SMP

Salah seorang warga menyebut tindakan pembunuh bocah SMP yang sadis itu tak ubahnya seperti perilaku hewan.

Liputan6.com, Pemalang - Kasus pembunuhan dan upaya rudapaksa oleh tetangganya sendiri kepada seorang bocah SMP di Bodeh, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, mengagetkan warga setempat.

Rahman (34), warga Bodeh Pemalang Jawa Tengah, mengaku prihatin dengan nasib yang menimpa bocah yang masih berusia 15 tahun itu. Selain harus kehilangan nyawa, korban diperlakukan dengan tak manusiawi.

"Sedih sekali rasanya mendengar kabar duka itu, apalagi korbanya anak di bawah umur. Kejadian ini benar-benar menyayat hati," ucap Rahman, Rabu, 13 September 2017.

Ia tak habis pikir dengan tindakan pemuda yang belum genap berusia 18 tahun itu. "Apa pun alasan atau penyebabnya, pelaku telah berbuat dosa besar dan harus ada hukuman yang setimpal, akibat hawa nafsu setan menjadi amarah yang tak terbendung hingga mengakibatkan korban kehilangan nyawa," kata dia.

Hal senada diungkapkan Iman (42), warga Pemalang lain. Kasus pembunuhan yang menimpa bocah SMP itu menjadi pukulan telak bagi masyarakat Pemalang.

"Cara pelaku membunuh korban itu benar-benar sadis. Dipukuli hingga ada upaya percobaan pemerkosaan kepada korban. Kelakuannya seperti hewan begitu tega sampai melakukan seperti itu," katanya.

Sebelumnya, Selasa, 12 September 2017 sekitar pukul 15.30 WIB, jasad bocah SMP ditemukan tertelungkup di kebun jagung warga yang berlokasi di Desa Gunung Batu, Kecamatan Bodeh.

Sejumlah saksi lainnya juga sudah diperiksa untuk mengungkap kasus tersebut. Menurut salah seorang saksi, sekitar pukul 14.00 WIB, korban pulang sekolah berjalan kaki bersama dengan dua orang temannya.

Setelah sampai di rumah temanya, korban pulang ke rumahnya sendirian dengan berjalan kaki yang berjarak sekitar 500 meter. Untuk ke rumahnya, ia harus melewati kebun jagung.

Saat di kebun jagung itu, korban tiba-tiba diadang AR yang menyeretnya ke ke tengah kebun jagung dan hendak diperkosa. Namun, korban melawan. Tersangka yang panik lalu mencekik bocah SMP itu menggunakan kerudung yang dipakai hingga korban tidak bergerak.

Tubuh bocah SMP itu sempat diseret sekitar 50 meter ke arah utara dan dimasukkan ke parit yang berada di tengah kebun jagung serta ditutup menggunakan daun pisang dan semak rumput.

Sekitar pukul 16.00 WIB, seorang petani yang kebetulan melintas di kebun jagung tersebut menemukan korban sudah tak bernyawa dengan kondisi yang cukup mengenaskan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.