Sukses

Ancaman Kebakaran Hantui Gunung Guntur Garut

Percikan api menjadi penyebab kebakaran gunung yang banyak ditumbuhi tanaman alang-alang dan tumbuhan kayu yang mengering itu.

Liputan6.com, Garut - Musim kemarau yang tengah menyengat saat ini mengancam keberlangsungan ekosistem hutan Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Senin, 4 September 2017, kebakaran hebat kembali mengoyak lahan seluas 1 hektare di area hutan cagar alam milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, Dadi Djakaria mengatakan, untuk mengantisipasi ancaman kebakaran susulan, lembaganya terus memantau seluruh kawasan hutan Gunung Guntur.


"Tadi malam kami bersama Disdamkar, BKSDA, Perhutani, Forkopim Kecamatan Tarogong Kaler, desa, Orari lokal Garut memadamkan dengan alat seadanya," ujarnya, Selasa, 5 September 2017.

Dadi mengatakan, selama musim kemarau tahun ini, kebakaran hutan di area Gunung Guntur itu sudah terjadi beberapa kali, paling baru kebakaran di Blok Rejeng, Desa Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler, tadi malam.

Titik api pertama kali terdeteksi sekitar pukul 18.00 WIB. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu. Api bisa dimatikan hingga tengah malam meskipun dengan pola pemadaman manual.

"Korban jiwa nihil, penyebab kejadian diduga karena musim kemarau, cuaca panas dan saat ini masih dilakukan pengecekan," kata dia.

Dadi menambahkan, sebagai kawasan gunung yang banyak ditumbuhi tanaman alang-alang dan tumbuhan kayu yang mengering, percikan sumber api dengan mudah menjadi penyebab kebakaran hebat.

Sebagai langkah menanggulangi bencana tahunan itu, Dadi mengaku lembaganya terus melakukan koordinasi, termasuk melalui peningkatan kapasitas masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan hutan melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana).

"Jangan hanya pemerintah, tapi warga juga kita libatkan," Dadi menandaskan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.