Sukses

Kisah Pengibaran Bendera Merah Putih Terbalik di Perbatasan

Anggota Bhabinkantibmas di perbatasan NTT sampai berkendara melewati jalan rusak sepanjang 25 kilometer untuk mengamankan Merah Putih.

Liputan6.com, Kupang - Banyak cerita yang dialami selama Briptu Sinto Simson Malelak bertugas sebagai anggota Bhabinkantibmas di Polsek Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT). Yang terakhir adalah cerita warga yang memasang bendera Merah Putih terbalik di depan rumah.

Briptu Simson diserahi tanggung jawab memantau kondisi keamanan di empat desa, Yakni Desa Nusakdale, Desa Batulilok, Desa Oebau, dan Desa Lenupetu. Setiap hari, ia harus berkendara setidaknya 25 kilometer untuk mencapai desa tersebut dari kantor polsek.

Tak hanya jauh, kondisi jalan yang menghubungkan empat desa tersebut sangat memprihatinkan. Meski begitu, perjalanan itu tetap ditempuhnya termasuk saat berusaha menurunkan bendera Merah Putih terbalik yang dikibarkan warga Desa Nusakdale saat peringatan HUT ke-72 RI pada Kamis, 17 Agustus 2017.

Merah Putih itu dikibarkan pasangan suami istri, Samuel Adu (73) dan Regina Ndun (72), di halaman rumah mereka. Selain terbalik, di atas bendera Merah Putih, diikat juga bendera salah satu pasangan calon Bupati - Wakil Bupati di Rote Ndao.

"Ada seorang warga meng-upload foto bendera yang dikibarkan Kakek Samuel via Facebook. Bendera tersebut lebar dan panjangnya tidak beraturan, kain merah lebih lebar dari kain putih. Kemudian di ujung tiang bendera, terdapat bendera salah satu pasangan calon bupati," kata Briptu Sinto kepada Liputan6.com, Jumat, 25 Agustus 2017.

Setelah berkoordinasi dengan pihak pemerintah desa, Briptu Sinto bersama Kepala Desa Nuskdale, Jhostan Oly menuju rumah pasangan kakek nenek tersebut untuk memberi pemahaman.

"Keduanya tidak berpendidikan sama sekali dan sudah tua. Mereka tidak punya maksud lain. Setelah diberi pemahaman, akhirnya bendera itu diturunkan," kata Sinto.

Kepala Desa Nusakdale, Jhostan Oly membenarkan kejadian itu. Dia mengaku dirinya memerintahkan aparat desa agar mewajibkan seluruh masyarakat mengibarkan bendera Merah Putih di depan rumah.

Karena taat akan perintah, kedua orangtua itu ikut mengibarkan bendera. Namun, mereka tidak tahu jika bendera Merah Putih yang mereka kibarkan tersebut salah.

"Meski salah tetapi ini menunjukkan betapa tingginya nasionalisme warga perbatasan," kata Jhostan.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.