Sukses

Polri Jamin Karhutla Sudah Berkurang 85 Persen

Sumsel menjadi satu dari sembilan provinsi yang terindikasi terjadi kebakaran hutan dan lahan tahunan.

Liputan6.com, Palembang - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi secara besar-besaran pada 2015 sepertinya masih menjadi ancaman besar di beberapa provinsi di Indonesia. Menurut Asisten Operasional (Asops) Kapolri, Irjen M Iriawan, ada beberapa provinsi yang akan dikunjungi untuk disupervisi dan mendapatkan asistensi penanggulangan karhutla.

"Asistensi supervisi dilakukan di sembilan provinsi yang terindikasi terjadi karhutla. Namun di Sumsel, secara umum sudah luar biasa melaksanakan apa yang diperintahkan Kapolri untuk penanganan karhutla," ujarnya saat membuka Supervisi dan Asistensi Penanggulangan Karhutla Sumsel, Selasa, 15 Agustus 2017.

Berdasarkan data yang masuk ke Polri, lahan yang terbakar pada 2015 secara keseluruhan telah turun sebesar 85 persen. Beberapa faktor penunjangnya adalah penanganan yang maksimal dan kesadaran masyarakat akan dampak dari karhutla.

Salah satunya, yaitu dengan menindak tegas pelaku pembakaran, baik dari perorangan maupun perusahaan perkebunan. Dirkrimsus Polda Sumsel dan Satres Polres Ogan Ilir, misalnya, sudah menangkap dua pelaku karhutla.

Untuk menangkap mereka, dia menegaskan tidak sembarangan karena harus ada barang bukti yang kuat dan berada di kawasan yang terbakar. "Sudah diproses, tinggal menunggu penyerahan tersangka ke kejaksaan, akan terus kita tindak," ujarnya.

Pada tahun lalu, Riau dan Sumsel masih menjadi kawasan penyumbang asap terbesar di Indonesia. Bahkan, asap karhutla tersebut sampai ke negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.

"Tahun ini sudah kecil, Indonesia tidak lagi dipermalukan oleh negara tetangga karena menyumbang asap," katanya.

Polri mengapresiasi kinerja pemerintah daerah (pemda) dan penegak hukum yang sukses menurunkan angka karhutla di Sumsel. Penanganan karhutla di Sumsel menjadi acuan bagi Polri untuk bisa ditiru di kepolisian daerah lainnya.

Salah satunya dengan memodifikasi sepeda motor yang dipasang selang semprot, dengan kekuatan semprot hingga sejauh 40 meter. "Yang menjadi role model, ada beberapa rumusan, kita lihat dulu sepeda motor dan mesinnya apa. Ini sangat efektif," ujarnya.

Asops Kapolri lalu mengecek kesiapan petugas dan peralatan pemadam kebakaran. Dia juga mendatangi karhutla di Kabupaten Ogan Ilir tersebut, tepatnya di Dusun 1 Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara. Lokasi itu pernah terjadi karhutla secara besar-besaran. Untuk mengantisipasinya, sudah dipasang kanal air di saluran perairan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.