Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Cara Hadasari Agar Diaku Nabi ke-26

Top 3 berita hari ini, Hadasari, perempuan yang mengaku nabi ke-26 itu ternyata pernah membuat heboh warga pada 2015 akibat pengakuannya.

Liputan6.com, Makassar - Top 3 berita hari ini, mengaku sebagai nabi ke-26, Hadasari sempat menjadi buah bibir warga di Kelurahan Biring Romang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Seorang warga yang tinggal di sekitar perempuan paruh baya itu menceritakan awal mula Hadasari mulai mengaku nabi. Dia berkeliling dari rumah warga, sekolah maupun kampus sambil menyebarkan agamanya lewat selebaran kertas.

Meski usahanya keras dan tidak adanya unsur paksaan agar orang mempercayainya, Hadasari tidak memiliki satu pun pengikut. Karena banyak orang yang tidak percaya semua yang dikatakannya.

Namun kini namanya kembali mencuat setelah berusaha meyakinkan seorang lurah dengan menunjukkan sebuah kitab yang disebutnya sebagai wahyu yang diturunkan kepadanya.

Anda masih ingat dengan mantan pengamen yang jadi buah bibir di media sosial setelah menikahi jurnalis cantik berkewarganegaraan Prancis?

Meski terkendala bahasa, Risal Hamid mengaku tak kehilangan akal agar tidak terjadi salah paham dengan sang kekasih. Di awal perkenalan, dia menggunakan Google Translate.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:  

1. Sejak Kapan Hadasari Makassar Merasa Jadi Nabi ke-26?

Hadasari, perempuan yang mengaku nabi ke-26 itu ternyata pernah membuat heboh warga pada 2015 akibat pengakuannya. (Liputan6.com/Fauzan)

Hadasari, perempuan paruh baya di Kelurahan Biring Romang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, mengaku sebagai nabi ke-26 setelah Nabi Muhammad sejak 26 Februari 2013.

"Kalau tidak salah, sejak bulan Februari tahun 2013 dia mengaku sebagai nabi," kata Umar Prawijaya Kusuma, salah seorang warga di sekitar kediaman Hadasari, kepada Liputan6.com, Selasa, 8 Agustus 2017.

Tak hanya itu, ujar Umar, Hadasari juga menyampaikan ayat-ayat yang terdengar seperti ayat Alquran. "Mirip ayat Alquran tapi bukan, karena agak lain kedengaran," ucapnya.

Dua tahun terakhir, Hadasari tak lagi gencar menyebarkan ajarannya dan menyampaikan kepada masyarakat bahwa dirinya adalah nabi.

Selengkapnya...

2. Mantan Pengamen Makassar Andalkan Google Translate Saat Pacaran

Meski terkendala bahasa dan mengandalkan Google Translate, mantan pengamen asal Makassar itu mengaku tak pernah salah paham dengan kekasih. (Liputan6.com/Fauzan)

Perjalanan cinta mantan pengamen asal Makassar, Sulawesi Selatan, bernama Risal Hamid (36) dan seorang jurnalis wanita asal Prancis, Julie Martha (36), tak selalu berjalan mulus. Bahasa yang berbeda membuat komunikasi lebih rumit.

Namun, mereka tak kehabisan akal. Agar bisa tetap berhubungan baik, keduanya berkomunikasi dengan mengandalkan Google Translate di awal-awal perkenalan.

"Saya pakai Google Translate untuk terjemahkan bahasa Indonesia ke bahasa Prancis atau bahasa Inggris. Mau bagaimana, saya tidak fasih bahasa Inggris apalagi bahasa Prancis, sementara doi tidak tahu bahasa Indonesia," ucap Ijal sambil tertawa.

Sekarang, keduanya sudah tak lagi susah untuk saling berkomunikasi karena Ijal mengaku telah menjalani kursus bahasa Prancis.

Selengkapnya...

3. Anjing Pitbull Penggigit Bocah Sasa Terjangkit Rabies?

Dokter hewan mengambil contoh darah anjing Pitbull yang dititikan di Jalan Irian Jaya, Kota Malang, Jawa Timur (Zainul Arifin/Liputan6.com)

Tim dokter hewan UPT Laboratorium Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Timur mengambil sampel darah anjing pitbull. Tujuannya, memastikan terjangkit virus atau tidak usai peristiwa bocah Sasa digigit anjing pitbull itu hingga tewas.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kota Malang, Sri Winarni mengatakan, anjing pitbull dikarantina selama 14 hari untuk diamati perilakunya sekaligus diuji kandungan darahnya di Laboratorium Kesehatan Hewan.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang, dokter hewan Anton Pramujiono menambahkan, hasil pengamatan sementara anjing terlihat normal.

"Tidak ada gejala rabies, tapi kami sudah ambil sampel darah untuk memastikannya. Anjing jenis ini harus ada perlakuan khusus dalam perawatannya," ujar Anton.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.