Sukses

Lahan Gambut di Jambi Mulai Terbakar

Empat hektar lahan gambut di kampung Zumi Zola di Jambi baru saja terbakar.

Liputan6.com, Jambi Cuaca panas tanpa hujan mulai menyelimuti sejumlah wilayah di Provinsi Jambi sejak beberapa hari terakhir. Kondisi ini menyebabkan munculnya sejumlah titik api hingga menimbulkan kebakaran lahan. Salah satunya adalah kawasan gambut di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim).

Kabupaten Tanjabtim adalah kampung halaman keluarga besar Gubernur Jambi, Zumi Zola. Sebelum menjabat gubernur, Zumi Zola duduk sebagai Bupati Tanjabtim.

"Ada sekitar empat hektar kawasan gambut yang terbakar. Beberapa petugas sudah turun ke lokasi," ujar Akhmad (40), salah seorang warga Kecamatan Mendahara Ulu, Kabupaten Tanjabtim, Minggu (30/7/2017).

Menurut Akhmad, lokasi kebakaran berada di Desa Sinar Wajo, Kecamatan Mendahara Ulu. Daerah ini memang cukup banyak terdapat kawasan gambut yang sudah beralihfungsi menjadi lahan perkebunan warga, khususnya sawit.

"Kejadiannya Sabtu (29/7/2017) kemarin. Mudah-mudahan hari ini sudah padam dan tidak meluas. Karena lokasi kebun saya juga tidak jauh dari lokasi yang terbakar," ucap Akhmad.

Dihubungi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Hamdan membenarkan akan kebakaran lahan gambut di Kabupaten Tanjabtim itu. Luasnya mencapai empat hektare. Namun sudah berhasil dipadamkan oleh petugas Manggala Agni.

"Kebakaran gambut memang cukup sulit dibanding tanah mineral. Patroli tim terus dilakukan untuk mengantisipasi adanya potensi api," ujar Hamdan.

Penyebaran titik panas (hotspot) akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus meningkat di beberapa daerah Tanah Air. Jumlah titik panas meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Berdasarkan pantauan Satelit Aqua, Terra, SNNP pada katalog modis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), terpantau 150 titik panas pada 23 Juli 2017, 170 hotspot pada 24 Juli 2017, dan meningkat menjadi 179 hotspot pada 25 Juli 2017.

"Peningkatan hotspot ini seiring dengan cuaca yang makin kering sehingga hutan dan lahan mudah dibakar," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Rabu (26/7/2017).

Namun, menurut Sutopo, jumlah titik panas yang menandakan adanya kebakaran hutan dan lahan tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan periode sama tahun 2015.

Untuk mengantisipasi karhutla dan memudahkan penanggulangan bencana asap, imbuh Sutopo, lima provinsi langganan karhutla telah menetapkan status Siaga Darurat. Kelima provinsi itu adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.

Khusus di Jambi, BNPB sudah mengirim tiga unit pesawat helikopter khusus. Fungsi ketiga heli tersebut adalah untuk pemantauan serta penyemprot air atau water bombing.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.