Sukses

Debu Vulkanik Sinabung Bikin Bersin dan Mata Perih Warga Medan

Debu vulkanik Gunung Sinabung mulai menyebar di seantero Kota Medan yang berjarak sekitar 90 kilometer.

Liputan6.com, Medan- Badan Pengendali Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara mengimbau warga agar menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Imbauan itu menyusul menyebarnya abu vulkanik Gunung Sinabung di Kota Medan.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Medan, Arjuna Sembiring mengatakan, imbauan dikeluarkan agar masyarakat  waspada terhadap bahaya abu vulkanik Gunung Sinabung. Sebab, materi yang terkandung dalam abu vulkanik Gunung Sinabung dapat menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

"Kita imbau juga masyarakat untuk selalu menggunakan kaca mata atau pelindung mata saat berkendara dengan sepeda motor," kata Arjuna, Jumat (28/7/2017).

Selain itu, Arjuna juga mengimbau agar warga tidak memasuki zona merah yang telah ditetapkan pemerintah dan BPBD Kabupaten Karo. BPBD menetapkan jarak radius 7 kilometer Gunung Sinabung sebagai zona berbahaya.

"Kita (BPBD Kota Medan) akan terus memberikan update tentang Sinabung untuk meminimalisasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama," ucapnya.

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Armen Putra, mengatakan, abu Sinabung yang sampai di Kota Medan merupakan dampak erupsi yang terjadi sekitar pukul 12.07 WIB pada Kamis, 27 Juli 2017. Saat erupsi terjadi, angin berembus cukup kencang dan mengarah ke Kota Medan yang berjarak tempuh kurang lebih dua jam.

"Embusan angin sangat kencang mengarah ke Kota Medan. Saat ini kondisi di Puncak Gunung Sinabung masih tertutup kabut dan angin juga masih berhembus kencang," ungkapnya.

Sementara itu, seorang warga, Eko Kurniawan, sempat tidak mengetahui tebaran debu yang terjadi merupakan abu vulkanik dari Gunung Sinabung. Ia tiba-tiba merasakan perih di mata dan bersin-bersin saat berkendara menggunakan sepeda motor.

"Saya tahunya dari kawan, kalau ini merupakan abu Sinabung. Perih kena mata, dan saya baru beli masker. Bahaya juga," ucap warga Jalan Pemuda itu.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.