Sukses

Polisi Rangkul Petugas KUA dan Takmir Masjid Tangkal Radikalisme

Pembinaan keagamaan tersebut penting agar takmir masjid tidak melakukan kegiatan keagamaan secara eksklusif.

Liputan6.com, Solo - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah terus berupaya menangkal aksi radikal di wilayahnya. Salah satunya dengan mengajak takmir masjid dan petugas Kantor Urusan Agama (KUA) menerapkan kegiatan agama yang toleran dan rahmatan lil alamin.  

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, pembinaan keagamaan tersebut penting agar takmir masjid tidak melakukan kegiatan keagamaan secara eksklusif.

"Kalau tidak dibina, nanti takmir masjid ini akan eksklusif. Agamanya Islam, tetapi yang diusung berbeda. Ia menganggap acara tumpengan sebagai bid'ah. Hal-hal semacam ini akan menimbulkan konflik," katanya.

Selain itu, polisi juga mengajak petugas KUA bersinergi. Mereka dinilai memiliki pemahaman keagamaan yang lebih mendalam. "Mereka sejatinya para sarjana agama yang mempelajari hukum syariah atau hukum Islam," ujarnya.

Condro mengatakan, masalah radikalisme biasanya disampaikan di berbagai forum. Para takmir masjid harus bisa melihat siapa yang akan tampil dalam memberikan ceramah karena jemaah masjid tidak hanya berasal dari satu golongan, tapi dari berbagai aliran dalam Islam.

"Karena jemaahnya berasal dari berbagai kelompok dan aliran, maka pesan yang disampaikan jangan eksklusif, menjelek-jelekkan, mengkafir-kafirkan, dan menyesat-nyesatkan sesama muslim. Itu nanti bisa menimbulkan konflik," katanya.

Kerja sama pembinaan takmir masjid dengan menggandeng KUA, kata dia, akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama dilakukan di eks wilayah Polwil Surakarta, disusul di eks Polwil Pekalongan.

"Alasan Solo dipilih menjadi yang pertama untuk program tersebut karena hanya masalah persoalan tempat saja. Setelah ini dilakukan di wilayah Pekalongan dan nantinya di semua wilayah Polda Jawa Tengah," kata dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Jawa Tengah, Farhani, mengatakan kerja sama dengan kepolisian meliputi program penyuluhan agama dalam rangka menciptakan iklim keberagaman dan kesejukan.

"Penyuluh agama kita ini memiliki majelis taklim binaan. Dari sinergi  itu diharapkan ‎iklim masyarakat itu bisa tenang, tenteram, dan menyejukkan," kata dia.

Saksikan video menarik di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.