Sukses

Garong Bertato Naga Ingat Mama Usai Ditembak Polisi

Garong bertato naga yang tak henti memanggil mamanya itu setidaknya sudah tiga kali beraksi sebelum ditembak polisi.

Liputan6.com, Makassar - Tato naga di tubuh Rayfan Lee alias Tuntar (28), seorang garong, membuatnya terkesan garang. Namun, kesan itu seketika rontok ketika mulutnya tak berhenti memanggil mamanya saat menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru yang bersarang di betisnya.

Operasi itu dijalani residivis kasus pencurian dengan pemberatan (curat) di ruang unit gawat darurat (UGD) RS Bhayangkara Makassar pada Senin, 24 Juli 2017. Ucapan itu spontan dilontarkan Rayfan saat suster berusaha mengeluarkan peluru.

"Ma..ma..ma...pelan-pelan, Sus," ucap Rayfan menahan rasa sakit itu.

Usai menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru yang bersarang di betisnya itu, Rayfan lalu dibawa kembali oleh tim Reserse Mobile (Resmob) Polda Sulsel ke Pos Resmob Polda Sulsel untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, mengatakan pelaku yang sudah tercatat sebagai residivis kasus garong tersebut ditangkap dalam persembunyiannya di Dusun Pa'lalakan, Desa Pa'lalakan, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulsel.

Warga Jalan Sabutung Nomor 64B Kota Makassar itu, kata Dicky, tercatat sering menggarong di wilayah hukum Polsek Ujung Tanah hingga sempat masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Dari catatan Polsek Ujung Tanah, ujar Dicky, pelaku beraksi sejak 22 Desember 2016, kemudian lanjut beraksi kembali pada 10 Januari 2017 dan akhirnya ditetapkan DPO pada bulan itu juga.

Meski berstatus DPO, garong itu kembali beraksi di sebuah konter ponsel di Jalan Cakalang Nomor 9 Makassar dengan cara merusak gembok pintu konter pada 12 Juli 2017. Setidaknya ada 19 ponsel di konter itu yang digasaknya.

"Di konter itu, pelaku mengambil satu unit laptop merek Acer, 50 unit headseet, dua unit handphone Nokia, satu unit handphone Samsung lipat, lima unit power bank, 1000 lembar kartu perdana Three, enam unit tablet, tiga unit handphone Samsung, satu unit handphone merek Vivo dan satu unit handphone Mito," tutur Dicky.

Saat ditangkap, garong bertato naga itu sempat mencoba melarikan diri. Polisi lalu memberi tembakan peringatan tiga kali, tetapi tak dihiraukannya. Polisi lalu menembakkan senjatanya hingga mengenai betisnya sebanyak dua kali dan paha kiri sebanyak satu kali.

Saksikan video menarik di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.