Sukses

Siapa Rindukan Pasar Kangen Jogja?

Pasar Kangen Jogja bakal menghadirkan cenil hingga satai gajih, dan mempertunjukkan keroncong hingga wayang kulit.

Liputan6.com, Yogyakarta - Pasar Kangen Jogja tahun ini akan kembali digelar. Acara yang memasuki tahun ke-10 ini akan digelar di Taman Budaya Yogayakarta mulai 22-29 Juli 2017.

Kepala Humas Pasar Kangen Eko Nuryono mengatakan, tahun ini Pasar Kangen Jogja menghadirkan lebih banyak pedagang dan perajin tradisional. Ada 100 pedagang kuliner tradisi yang siap menyajikan sensasi bagi kawula muda dan nostalgia bagi orangtua.

Kegiatan Pasar Kangen Jogja ini juga untuk memberikan ruang kepada pelaku seni tradisi di Yogya. Pelaksanaannya akan menitikberatkan khitah Pasar Kangen Jogja yang memang dilangsungkan untuk memberikan ruang kepada mereka yang masih memegang teguh nilai-nilai tradisi.

"Selain itu, bakal juga diramaikan 15 pedagang kerajinan dan 40 pedagang klithikan dengan barang lawasan yang bakal mengaduk-aduk memori dan kenangan masa-lalu tentang Kota Jogja," ujarnya, Rabu, 19 Juli 2017.

Eko mengatakan, para pedagang kuliner tradisi yang mengikuti Pasar Kangen ini sudah melalui seleksi ketat. Seleksi ini bertujuan agar kuliner yang hadir memang yang benar-benar tradisi khas Yogya.

Selama pelaksanaannya nanti, penjaga stannya diwajibkan mengenakan pakaian tradisi juga. Ini pula yang membedakan dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Stand kuliner yang hadir dalam Pasar Kangen nanti bakal menyajikan kuliner lawasan seperti thiwul, lopis ketan, wedang uwuh, cenil, sate gajih, sate kere, kipo, dan sejenisnya. Ada juga bakul sarsaparilla di Pasar Kangen tahun ini," ujarnya.

Produk kerajinan juga ada seperti wayang kardus, topeng kayu, boneka Disney, cincin akik, kaset lawasan, piringan hitam, poster dan majalah jadul, kaus motif lawasan dan koleksi buku-buku lawasan. Eko menambahkan, tagline Pasar Kangen adalah: Pasar Aja Ilang Kumandhange.

Tagline ini untuk mengingatkan kepada publik bahwa pasar selain peristiwa ekonomi, juga ada peristiwa sosial yang menjadi ruh sebuah pasar. Hal itu membedakannya dengan pasar modern yang interaksi antara pembeli dan penjualnya lebih pada hubungan fungsional. Artinya, penjual hanya butuh uang dari pembeli dan pembeli hanya butuh barang dari penjual.

"Di situ (pasar), nilai-nilai kearifan lokal muncul, nilai-nilai kemanusiaan saling dipupuk bersama. Karakter pasar seperti inilah yang sekarang hilang ketika pasar tradisional mulai digusur oleh hadirnya mal dan toko-toko berjejaring yang saat ini mulai merambah ke desa-desa," katanya.

Menurut Wasdiyanta dari Taman Budaya Yogyakarta, selama pelaksanaan Pasar Kangen Jogja bakal dimeriahkan oleh 32 kelompok kesenian tradisional.

Jenis kesenian tradisi yang bakal adalah keroncong, jathilan, reog, wayang orang, kethoprak, wayang kulit, dolalak, angguk, dan kesenian tradisi lainnya. Pada penutupan Pasar Kangen nanti ada Pergelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk.

"Seluruh rangkaian acara Pasar Kangen Jogja digelar di halaman Taman Budaya Yogyakarta ini, terbuka untuk umum dan gratis," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini