Sukses

Reaksi Bupati Pamekasan soal Video Mesum di Ruang Tunggu

Bupati Pamekasan mengaku mendapatkan kiriman video mesum di ruang tunggu kantor Pemkab itu saat berada di Jakarta.

Liputan6.com, Pamekasan - Aksi mesum wanita bersama pria di ruang tunggu Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, yang meresahkan warga setempat mendapat reaksi keras dari bupati setempat. Secara cepat, pihaknya bakal menggelar rapat internal untuk menyikapi permasalahan yang dinilai tidak pantas tersebut.

Hasil rapat internal untuk kasus video mesum yang dihadiri Bupati Pamekasan Achmad Syafii bersama jajarannya selanjutnya akan dirapatkan bersama Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan pimpinan organisasi Islam yang ada di Kota Gerbang Salam.

"Kenapa tidak cepat-cepat, karena kemarin saya di luar kota. Jadi, kita akan sikapi hari ini dan Insyaallah satu-dua hari kita akan bertemu bersama dengan Forpimda, MUI, dan para pimpinan lembaga keislaman di sini," kata Bupati Pamekasan Achmad Syafii, Senin, 17 Juli 2017.

Syafii mengaku aksi mesum di ruang tunggu kantor Pemkab Pamekasan itu merupakan sebuah pelecehan yang mencoreng nama baik Pemkab maupun Pamekasan secara umum.

"Saya kira ini sudah melampaui batas. Dan hal-hal seperti itu, ditambahkan di depan umum, apalagi di depan Pemda," katanya.

Orang nomor satu di Kota Gerbang Salam itu bakal memproses pelaku aksi mesum dengan mendasarkan bukti pada rekaman CCTV yang ada di lokasi. Ia juga akan berkoordinasi dengan Polres setempat untuk menindaklanjuti laporan masyarakat yang keberatan dengan adegan mesum di ruang tunggu Pemkab itu.

"Kebetulan saya dengar waktu itu di Jakarta. Ada yang kirim video itu," ujar Syafii.

Beberapa waktu lalu, beredar video mesum yang diperankan oleh perempuan bersama pria di ruang tunggu Kantor Pemkab Pamekasan. Video tersebut lalu menyebar cepat melalui berbagai grup WhatsApp. Warga yang resah akhirnya melapor ke kepolisian.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.