Sukses

Siswa SMA 30 Garut Demo Gubernur Jabar di Hari Pertama Sekolah

Ratusan siswa SMA 30 Garut selama ini belajar di dalam tenda setelah ruang kelas mereka rusak parah.

Liputan6.com, Garut - Hari pertama tahun ajaran baru 2017/2018, ratusan siswa sekolah Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 30 Garut, Jawa Barat, menggelar aksi demonstrasi. Mereka menuntut Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan (Aher) untuk segera membangun kelas baru bagi mereka.

"Kami sudah empat bulan belajar di tenda. Kami menagih janji Pak Gubernur untuk memperbaiki ruang belajar di sekolah kami," ujar Siti Denur (16), siswi kelas XI IPA, Senin (17/7/2017).

Kondisi sekolah negeri yang berada di Kecamatan Cihurip itu memang mengkhawatirkan. Pada April tahun ini, tiga ruang kelas di SMAN 30 Garut rusak berat setelah disapu angin puting beliung.

Untuk melanjutkan proses belajar, akhirnya para siswa yang biasa menggunakan tiga kelas yang ambruk itu, diungsikan ke dua tenda bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat.

"Belajar di tenda enggak nyaman. Jika panas gerah, terus kalau hujan tendanya juga bocor dan dingin. Kami ingin Pemerintah Jawa Barat segera diperbaiki," kata dia.

Hingga pukul 09.00 WIB tadi, para siswa masih berdemo. Mereka menuliskan aspirasinya pada karton dan beberapa kertas HVS itu, antara lain "ini sekolah negeri bukan sekolah petani", "bangun sekolah kami", "kami mau belajar bukan mau camping" dan sejumlah tuntutan lainnya yang meminta agar Pemprov Jabar segera memperbaiki ruang kelas SMAN 30 Garut.

Bahkan, di tenda tempat para siswa belajar saat ini masih terpasang sebuah spanduk bertuliskan "Selamat Datang di Kelas Pak Aher". Sedangkan di belakang tenda, tiga ruang kelas yang rusak masih belum diperbaiki.

Material atap bangunan yang rusak masih terlihat di dalam ruang kelas. Belum ada tanggapan dari Pemerintah Jawa Barat hingga kini.

Seperti diketahui, mulai tahun ini pengelolaan SMA/SMK sederajat berada di bawah kendali Provinsi Jabar. Sementara, SD dan SMP masih dalam pengelolaan kota/kabupaten. Pembagian tugas itu dimaksudkan untuk mengurangi beban anggaran daerah kota/kabupaten di Jawa Barat.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.