Sukses

Persiapan NTT Sambut Presiden Jokowi di Parade 1001 Kuda

Presiden Jokowi juga akan langsung mengikuti sejumlah agenda kegiatan setibanya di Sumba Barat Daya, NTT

Liputan6.com, Sumba Barat Daya - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menghadiri Parade 1001 Kuda Sandelwood serta Pagelaran Festival Tenun Ikat di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, Rabu 12 Juli 2017.

Bupati Sumba Barat Daya Markus D Talu dalam rapat kesiapan dengan sejumlah kepala dinas setempat di Weetebula, ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya, Selasa, memastikan kedatangan presiden.

"Keputusan kedatangan Presiden Jokowi ini baru dipastikan pada Senin pukul 17.00 Wita, dan pihak Protokol Kepresidenan sudah menghubungi kami," kata, Selasa (11/7/2017) dikutip Antara.

Dalam jadwal yang dikirim oleh pihak Protokol Kepresidenan, Presiden Jokowi bersama rombongan akan tiba di Bandara Tambolaka pada Rabu 12 Juli pukul 10.00 Wita dan langsung mengikuti sejumlah agenda kegiatan di Sumba Barat Daya.

Presiden Jokowi bersama rombongan tidak akan menginap di Weetebula, ibu kota Sumba Barat Daya, sebab usai penutupan parade 1001 kuda Sandelwood dan festival tenun ikat, Presiden dan rombongan langsung kembali ke Jakarta.

Sementara itu, Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa mengatakan kurang lebih 850 personel disiapkan di Sumba Barat Daya untuk mengamankan kedatangan Presiden.

"Pasukan sudah diterbangkan hari ini ke Sumba Barat Daya, dan akan langsung bertugas untuk pengamanan di sana," kata jenderal berbintang satu itu kepada Antara.

Sementara, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) sudah diterbangkan ke Tambolaka untuk melakukan sterilisasi di daerah sekitar kunjungan Presiden.

Komandan Satuan Brimob Polda NTT Kombes Pol Yopi Sepang ketika dihubungi dari Tambolaka, Sumba Barat Daya mengatakan satuannya tidak mengirimkan pasukan tambahan ke Tambolaka untuk pengamanan Presiden Jokowi dan rombongan.

"Kami tidak kirim pasukan dari Kupang, tetapi untuk pengamanan kita kirimkan 100 personel pasukan dari daratan Sumba, termasuk satu unit penjinak bom," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.