Sukses

Obat Andalan Suparni, Nenek 117 Tahun di Kulon Progo

Ada resep obat yang selalu digunakan oleh Suparni, wanita berusia 117 tahun di Kulon Progo.

Liputan6.com, Yogyakarta - Banyak obat yang disajikan di apotek jika sakit. Mulai dari yang murah hingga yang mahal. Tapi ada satu resep obat yang selalu digunakan oleh wanita tua berusia 117 tahun bernama Suparni.

Wanita tua asal Desa Sadang, kelurahan Tanjungharjo, Nanggulan Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta ini selalu mengandalkan obat yang disebutnya obat Jawa. Bedak ini cukup mujarab baginya terutama jika mengalami luka. 

"Pernah luka di tangan cuma sampai rumah dikasih bedak terus diikat. Ini ada di Giwangan. Bedak es, ini ndak gatel, cepat kering. Itu obat Jawa," ujarnya dalam bahasa Jawa di rumahnya belum lama ini.

Suparni mengaku pernah mengalami kecelakaan ditabrak motor dan menyebabkan dia mengalami patah tulang di bagian bahu. Saat dibawa ke rumah sakit, dokter minta agar untuk istirahat dan minta bantuan orang lain jika bangun atau bergerak. Namun semua masalah itu dapat diselesaikan sendiri dengan caranya, termasuk dengan bedak Jawa itu. 

"Dokter bilang kalau mau bangun suruh orang lain bangunin. Kok percuma bisa bangun sendiri. Jadi, kalau bangun tidur diludahi tiga kali, sudah itu saja," katanya. 

Suparni mengatakan pernah mengalami luka akibat kena cangkul di bagian kaki yang membuat tiga otot kaki bagian atasnya terpotong. Saat itu memang banyak keluar darah. Namun ia terus mengambil obat itu dan dibalut dengan kain bersih. Tidak butuh lama luka itu mampu sembuh dalam hitungan dua Minggu. 

Namun baginya yang paling penting obat dari semua masalah yang dialaminya adalah berpikir positif. Sehingga tidak pernah merasakan kesusahan yang berarti.

"(Pusing) ndak pernah. Mikir kalau berlebihan malah darah tinggi. Dibikin santai saja. Kalau ndak punya ya, ndak punya saja, nyantai," ujarnya. 

Tukiyem (65), anak pertama nenek 117 tahun itu mengakui, ibunya pernah terkena cangkul dan membuat kakinya berdarah. Sehingga banyak darah yang keluar dari kaki ibunya. Namun ibunya memiliki cara sendiri dalam mengobati lukanya. 

"Dikasih bedak itu sama diuyuhi (dikencingi) sendiri. Pagi itu biasanya diuyuhi. Dua minggu sembuh tuh," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.