Sukses

Kru dan Penumpang Pesawat AMA Meninggal Dunia

Pesawat dalam keadaan hancur. Bisa bayangkan, pesawat terbang di ketinggian dengan kecepatan 350 km/jam dan terkena hantaman benda keras.

Liputan6.com, Sentani - Maskapai penerbangan Assosiation Mission Aviation (AMA) memastikan dua kru pesawat dan tiga orang penumpang yang terdapat di pesawat jenis Pilatus Porters dengan nomor registrasi PK-RCX meninggal dunia.

Pesawat AMA berbadan kecil itu ditemukan Rabu sore, 5 Juli 2017, di sekitar Gunung Napua, Kampung Walaik, Kabupaten Jayawijaya.

Direktur AMA Papua, Djarot Soetanto, menyebut siang ini proses evakuasi korban pesawat AMA dilakukan dengan menggunakan lima pesawat, yakni tiga pesawat dari AMA, satu pesawat heli mission, dan helikopter milik Freeport Indonesia.

"Pesawat dalam keadaan hancur. Bisa bayangkan, pesawat terbang dengan ketinggian dengan kecepatan 350 km/jam dan terkena hantaman benda keras," kata Djarot, Kamis (6/7/2017).

Sementara cuaca di lokasi penemuan pesawat sampai siang ini mulai membaik, setelah pagi tadi terhalang gelap dan kabut. "Kita doakan semoga proses evakuasi dapat selesai hari ini," ucapnya.

Dua kru pesawat AMA akan dievakuasi ke Jayapura dan tiga penumpang yang merupakan penduduk Distrik Darakma akan diserahkan kepada keluarga korban.

"Saat ini jenazah dalam proses evakuasi dari lokasi kejadian ke Wamena. Evakuasi ini juga dibantu oleh masyarakat setempat," ujarnya.

Informasi dari masyarakat setempat, pesawat berbadan kecil itu jatuh di sebelah kiri Gunung Napua dekat Kampung Walaik, Kabupaten Jayawijaya.

Pesawat AMA nomor registrasi PK-RCX hilang kontak setelah lepas landas selama 8 menit dari Bandar Udara Wamena. Pesawat yang membawa tiga orang penumpang itu terbang dari Wamena sekitar pukul 11.08 WIT dan seharusnya tiba di Darakma sekitar pukul 11.30 WIT.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.