Sukses

Segarkan Pagi di Air Terjun Sengkuang Kepahiang

Air terjun ini diberi nama Sengkuang karena dahulu di sekitar kawasan itu memang banyak tumbuh pohon sengkuang.

Liputan6.com, Bengkulu - Anda berliburan di Bengkulu? Cobalah ke air terjun Sengkuang di Kabupaten Kepahiang yang memiliki ketinggian 25 meter. Jika datang di pagi hari, ada sensasi kesegaran aliran air yang terjun bebas di sela dua tebing melengkung. Sangat sempurna jika kita nikmati sebelum matahari meninggi.

Jarak menuju air terjun dari Kota Bengkulu sejauh 48 kilometer. Lepas dari kota, kita akan melewati punggung bikin barisan tempat habitat puspa langka Rafflesia arnoldii dan bunga kibut (Amorphophalus Titanum) biasa mekar. Jalanan dengan medan berliku akan membuat kita bisa memandang jauh ke depan dari ketinggian. 

Tiba di Kepahiang, kita langsung menjelajah perkebunan teh di Kecamatan Kabawetan, sejauh 5 kilometer perjalanan menuju Desa Mekar Sari. Pemandangan hijaunya perkebunan teh yang sudah ada sejak pendudukan Inggris di Bengkulu itu dipastikan akan memanjakan mata kita.

Di ujung Desa Mekar Sari, kita melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Medan menurun sejauh satu kilometer di sela kebun selada masyarakat menuntut kehati-hatian kita. Selain licin, jalanan menurun ini juga berada di sisi tebing curam, sangat rawan jika kita mengenakan alas kaki yang tidak pas.

Tiba di tepi air terjun, jajaran bebatuan besar dan derasnya air menjadi tantangan tersendiri. Namun, segarnya air terjun alami ini akan menjadi pengobat letih kita sepanjang perjalanan. 

Jaya Karsana, pemuda desa Kampung Bogor Kepahiang menceritakan, air terjun ini diberi nama Sengkuang karena dahulu di sekitar kawasan itu memang banyak tumbuh pohon sengkuang. Namun saat ini, sudah sangat sulit menemukan pohon yang kayunya dijadikan bahan korek api kayu tersebut.

Hamparan kebun teh sepanjang 5 kilometer di wilayah Kecamatan Kabawetan akan memanjakan mata kita dalam perjalanan menuju air terjun Sengkuang. (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

"Pohon sengkuang itu dulu berdiri berjejer sama tinggi bahkan lebih tinggi dari air terjun hingga mencapai 40 meter," ujar Jaya di Kepahiang (29/6/2017).

Sengkuang oleh warga suku Rejang diartikan juga sebagai buah bengkuang yang banyak ditanam di Kecamatan Kabawetan Kepahiang. Wilayah yang dulunya pernah dibanjiri aliran lahar dingin dari Gunung Kaba itu memang dikenal subur dan cocok untuk tanaman bengkuang.

Posisi yang tersembunyi dan medan yang sulit menuju air terjun Sengkuang membuat kawasan ini belum begitu populer. Namun, pemerintah setempat sudah mulai membenahi infrastruktur, khususnya di jalan menuju Desa Mekar Sari. 

Jika anda mengunjungi air terjun Sengkuang, sebaiknya pada pagi hari untuk menikmati kesegaran alami pada aliran air pegunungan ini (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Sumarno, tokoh masyarakat Mekar Sari mengatakan, saat ini akses jalan raya menuju desa mereka sudah baik, meskipun masih sempit. Warga yang mayoritas merupakan pendatang melalui program transmigrasi itu setidaknya bisa lancar mengangkut hasil pertanian mereka ke ibu kota kabupaten.

"Tinggal beberapa kilometer menuju air terjun Sengkuang saja yang perlu dibenahi. Jika kawasan itu mau dijadikan objek wisata andalan," kata Sumarsono.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.