Sukses

Ratusan Pemudik Motor Kena Operasi Janur Kuning di Kulonprogo

Janur kuning diberikan kepada pemudik motor sebagai tanda kondisi muatan yang bisa membahayakan mereka.

Liputan6.com, Kulonprogo - Pemudik yang menggunakan sepeda motor menjadi perhatian khusus Polres Kulonprogo, Yogyakarta. Terutama yang membawa muatan atau boncengan berlebih, pasti kena operasi janur kuning.

Para pemudik akan diberikan janur kuning sebagai bentuk perhatian. Kasatlantas Polres Kulonprogo AKP Maryanto mengatakan pemberian janur kuning ke pengendara motor ini sudah dilakukan sejak posko terpadu di Temon, Kulonprogo, didirikan.

Hingga saat ini, petugas masih memantau dan mencegat kendaraan motor yang terlihat sangat membahayakan pengendaranya sendiri. Seperti berboncengan lebih dari satu orang dan membawa barang berlebihan.

"Kita hentikan, kita imbau dan sebagai bentuk simpati kami pasangkan janur kuning di spion depan dan belakang. Tadi pagi sudah mencapai 850 sepeda motor yang kena. Kami hanya memberhentikan kendaraan yang melanggar saja," ujarnya, Jumat 23 Juni 2017.

Maryanto mengatakan, kebanyakan pengendara yang terkena janur kuning berasal dari luar Yogyakarta. Seperti kendaraan dengan berpelat motor B, F, dan D. Ia memastikan setiap pengendara yang masuk kategori itu akan mendapatkan janur kuning di pos arus mudik selanjutnya.

"Satu hari kita siapkan satu pelepah di posko lainnya. Stok kami banyak. Ga masalah," ujarnya.

Walaupun wilayahnya hanya sebagai perlintasan kendaraan saat mudik, pihaknya bekerja maksimal untuk memberikan informasi dan imbauan kepada pengendara agar tidak terjadi kecelakaan.

"Ada penambahan spanduk dan warning line untuk antisipasi kecelakaan," ujarnya.

Menurutnya, ada tiga lokasi yang harus diwaspadai bagi pemudik selama berkendara di Kulonprogo. Terutama, saat prediksi puncak arus mudik pada malam nanti. Daerah rawan lakalantas ada di Sindutan Temon, Ngramang Pengasih, dan Dudukan Sentolo. Polisi bertugas mengamankan tiga lokasi rawan lakalantas tersebut.

"Temon itu jalannya lurus dan lebar jadi masuk Kulonprogo jadi titik lelah. Ngremang itu ada SPBU banyak keluar masuk kendaraan. Sentolo itu ada tikungan tajam dan jalan menanjak sehingga kalo tidak hapal Medan akan terjebak," ujarnya.

Kasi Operasional dan Pengendalian Bidang Lalu Lintas Dishub Kulonprogo Bekti Nurada mengatakan, merujuk data dari Posko Monitoring Lalu Lintas Lebaran 2017 Dinas Perhubungan Kulonprogo, kepadatan arus pemudik lebih banyak terjadi di sekitar pukul 06.00-22.00. Pada Kamis 22 Juni 2017, tercatat total ada 45.734 unit kendaraan dari luar daerah yang bergerak masuk ke wilayah DIY dari sisi timur maupun barat.

Jumlah itu terdiri atas 14.933 mobil, 24.233 unit sepeda motor, dan 1.522 bus antar kota antara provinsi (AKAP). Angka ini jauh melonjak dari hari sebelumnya yang masih di kisaran 39.328 unit kendaraan.

"Infonya, kepadatan di Nagreg baru terjadi pada (Jumat) pagi. Kami perkirakan kepadatan arus pemudik sampai sini dan mulai memuncak pada H-2 sampai H-1 Lebaran atau mulai Jumat ini," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini