Sukses

Anak-Anak Pemburu Koin Menantang Maut di Pelabuhan Merak

Anak-anak pemburu koin itu sudah lama dilarang beraksi di kawasan Pelabuhan Merak, tapi mereka tetap bandel.

Liputan6.com, Merak - Jaya Effendi, pemuda 19 tahun tewas mengapung di perairan Pelabuhan Merak, Banten, Senin siang, 19 Juni 2017. Anak pemburu koin itu diduga tewas usai melompat dari atas kapal dan kepalanya terbentur dinding batas dermaga.

Jaya hanya satu dari sekian banyak anak pemburu koin di Pelabuhan Merak. Mereka bertaruh nyawa demi mengais rezeki dari koin-koin yang dilempar penumpang kapal.

Meski Jaya kehilangan nyawa, masih ada saja anak pemburu koin yang beroperasi di sekitar Dermaga I Pelabuhan Merak. Mencegah insiden serupa terulang, petugas gabungan dari sekuriti Pelabuhan Merak, TNI AL, dan polisi merazia anak-anak pengumpul koin tersebut. Hasilnya, 23 anak pemburu koin terjaring petugas.

"Untuk anak koin memang tidak boleh berada di areal pelabuhan. Itu zona C, zona terlarang, hanya khusus orang-orang tertentu. Kenapa dilarang, itu untuk keselamatan bersama," kata Rudy Mahmudi, Manajer Operasi PT ASDP Fery Indonesia Cabang Merak, Selasa, 20 Juni 2017.
Anak-anak pengumpul koin ini bertaruh nyawa demi mencari rejeki dari koin-koin yang dilempar penumpang kapal. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama).

Meski ada petugas yang berjaga, beberapa anak pemburu koin masih nekat beraksi. Mereka rela terjun ke laut dan berebutan dengan anak lain demi mengambil koin yang dilempar penumpang dari atas kapal.

Aksi itu tentu sangat berbahaya. Petugas Pelabuhan Merak juga sudah melarang kegiatan para pencari koin di Pelabuhan Merak. Namun, tetap saja ada celah dan kesempatan bagi mereka mencari koin di laut.

"Larangan itu sudah lama. Ini (razia) hanya operasi rutin saja. Tapi memang yang namanya anak koin ini bandel-bandel, sudah diusir, dilarang, balik lagi," ujar dia.

Rudy menjelaskan, anak pemburu koin masuk ke perairan pelabuhan melalui Dermaga VI yang baru dibangun dengan cara berenang sejauh 500 meter. Namun, anak koin telah lama beroperasi mencari rezeki meski harus bertaruh nyawa di Dermaga I sampai III.
Anak-anak pengumpul koin di Pelabuhan Merak terjaring razia. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama).
"Tim khusus di luar pelabuhan tidak ada. Tapi koordinasi dengan polisi dan TNI sudah dilakukan. Tidak mungkin petugas itu nyemplung, paling enggak kan nunggu mereka naik dulu," jelasnya.

Profesi anak pemburu koin kebanyakan dilakoni remaja sekitar pelabuhan Merak, tepatnya di Kecamatan Pulomerak. Rudy mengakui tak mungkin mengkriminalkan mereka guna memberi efek jera.

"Nanti kalau dipenjara itu melanggar HAM dikiranya, nanti repot. Nanti setelah diamankan, paling kami panggil Ketua RT dan orangtuanya untuk dikasih pembinaan," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini