Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Bus Pemudik Jadi Korban di Hutan Angker

Top 3 Berita Hari Ini, perjalanan bus milik PO Garuda Mas yang mengangkut pemudik berakhir di bawah pohon jati di Hutan Cabak, Blora.

Liputan6.com, Semarang - Top 3 Berita Hari Ini, bus angkutan Lebaran 2017 jurusan Jakarta-Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah menabrak pohon jati di kawasan hutan yang terkenal angker.

Menurut penuturan salah satu penumpang, kecelakaan itu terjadi akibat sang sopir yang membawa kendaraannya dalam kondisi mengantuk. Saat diminta penumpang untuk istirahat minum kopi guna menghilangkan kantuk, si sopir menolak. 

Dari 10 penumpang, 1 orang tewas ditempat akibat terjepit di antara pintu bus sisi kiri dan pohon jati. Dari cerita warga sekitar, kawasan hutan tersebut kerap rawan kecelakaan. Bila pengemudi maupun bus tidak dalam kondisi fit dan laik jalan akan jatuh korban.

Lalu, apa hubungan kecelakaan tersebut dengan kawasan hutan jati yang konon katanya angker dan sering menelan korban jiwa?

Sementara itu di Pekanbaru, Riau, saudara kembar identik berkelahi hingga salah satunya berujung pada kematian. Keributan berujung maut itu hanya karena masalah sepele, yakni karena saling berebut satu potong buah nanas.

Rahmana Sinaga menikam saudara kembarnya yang terlelap tidur, pada Jumat dini hari, 16 Juni 2017 dengan sebilah pisau.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Senin (19/6/2017). 

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:

1. Perjalanan Bus Pengangkut Pemudik Berakhir Tragis di Hutan Angker

Dalam sebulan, sudah tiga kecelakaan menimpa angkutan umum dan semuanya terbalik terjadi di kawasan hutan jati yang terkenal angker itu. (Liputan6.com/Felek Wahyu)

Setelah dengan mulus menempuh perjalanan 626 kilometer dari Jakarta hingga Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, perjalanan bus milik Perusahaan Otobus (PO) Garuda Mas yang mengangkut pemudik berakhir di bawah pohon jati berdiameter sekitar 1 meter di Hutan Cabak, Kabupaten Blora. 

Wakijan, seorang saksi mata, mengaku melihat bus mulai oleng saat di tikungan. "Saat saya dahului tikung sebelum tempat kecelakaan, laju bus tampak oleng lebih parah. Terus baru saja berhasil nyelip (mendahului), terdengar sudah brak. Setelah saya lihat bus menabrak pohon," kata pria yang berusaha menolong korban.

Wilayah tersebut dikenal warga rawan kecelakaan. Dengan kondisi jalur berliku, pengemudi cepat lelah dan mudah mengantuk.

"Sebulan belakangan ini, sudah ada tiga kecelakaan. Semua angkutan umum dan semua terbalik," kata Bowo, warga Bloro.

Selengkapnya...

2. Sepotong Nanas Picu Pria Riau Tikam Saudara Kembarnya

Ilustrasi Pembunuhan (iStock)

Sering berkelahi dengan saudara kembarnya, Rahmana Sinaga membeli sebilah pisau di pasar dengan niat untuk membela diri jika ‎terjadi pertengkaran lagi. Niatnya kemudian berujung kematian terhadap saudara kembarnya, Ramadhan Sinaga pada Jumat dini hari, 16 Juni 2017.

Beberapa bulan belakangan, saudara kembar identik ini sering berkelahi oleh masalah sepele dan selalu pula diselesaikan secara kekeluargaan.

Puncaknya terjadi pada Jumat malam ketika sang kakak mengambil satu potong buah nanas milik adik kandungnya itu. Rahmana lalu marah-marah dan terjadi perkelahian di teras rumah. 

"Dan ketika pulang itu, pelaku melihat korban sedang tidur pulas di ruang tamu. Pelaku langsung menuju dapur dan mengambil pisau yang sudah dibelinya satu pekan lalu," ucap Guntur.

Selengkapnya...

3. Uang Palsu Rp 29 Juta Buatan Petani Nyaris Beredar

Uang palsu buatan petani di Riau (Liputan6.com / M.Syukur)

Kebutuhan membengkak menjelang Lebaran Idul Fitri tak jarang membuat melakukan tindak pidana. Seperti yang dilakukan Juri Hamdani, petani di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau. Dia nekat mencetak uang palsu yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Hanya saja aksinya lebih dulu ketahuan oleh kepolisian setempat. Alhasil, uang yang sudah dicetaknya total Rp 29.900.000 gagal beredar dan dia dipastikan menjalani lebaran di balik jeruji besi.

"Dalam kasus ini, masih ada satu orang ditetapkan buron bernama Usman karena membawa Rp 4 juta uang palsu yang diserahkan pelaku," kata Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo SIK di Pekanbaru, Sabtu 17 Juni 2017 malam.

Interogasi yang dilakukan petugas, pelaku mengaku sudah memalsukan uang sejak Mei lalu. Dia belajar sendiri dengan melihat internet dan mencobanya memakai sebuah komputer, lalu dicetak memakai mesin printer merek Epson, Kertas HVS.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.