Sukses

Langkah Surabaya demi Dapat Utangan untuk Bangun Infrastruktur

Salah satu yang menjadi prioritas adalah dana untuk membangun trem di Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya - Perwakilan World Bank menemui Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di ruang kerjanya. Kehadiran mereka untuk menyurvei sejauh mana peringkat atau posisi finansial Kota Surabaya.

Thalita Ernandya Yuwono selaku Senior Urban Economist mengatakan, Surabaya ingin melakukan pemeringkatan finansial melalui credit rating dan financial manager assement serta memberi bantuan untuk menghitung boru incapacity Kota Surabaya.

"Hasil akan terlihat ketika credit rating, financial manager assement, dan boru incapacity keluar. Credit rating dapat digunakan Surabaya untuk meminjam atau menawarkan kepada investor agar melakukan invest," tutur Ernandya, Jumat, 16 Juni 2017.

Sebelumnya, lanjut Ernandya, pemeringkatan Surabaya pernah dinilai oleh Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia) tiga tahun lalu. Menurutnya, hasil yang didapat cukup bagus, yakni AA-.

"Pencapaian nilai yang didapat sudah setara dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat, seharusnya bisa meminjam karena fiscal capacity-nya sudah kuat," katanya.

Ernandya atau yang akrab disapa Nandya juga kembali menegaskan kehadiran dirinya bersama tim adalah untuk mengetahui posisi Surabaya secara finansial atau rating. "Sebab itu sangat berguna bagi kepentingan Surabaya," ucapnya.  

Ditanya soal syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi oleh Pemkot untuk mengetahui posisi finansialnya, Nandya mengatakan ada beberapa data yang harus diserahkan, antara lain data-data PAD, data pengeluaran, revenue termasuk data BUMD yang ada di Surabaya.

"Nanti kita analisa semuanya itu," katanya.  

"Dan rencananya, perhitungan rating yang akan dilakukan World Bank tidak dapat dilakukan secara terburu-buru, karena penilaian ini ada metodologi berproses. Mungkin sekitar 2 hingga 3 bulan baru keluar hasilnya," ujar Nandya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeko) Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji menambahkan, credit rating untuk memenuhi kapasitas daerah, sehingga dapat melihat posisi finansial Surabaya untuk meminjam uang dan mengajak investor.

"Suatu saat pemkot ingin membangun infrastruktur dan menggunakan uang hutang, nanti pemberi hutang dapat melihat atau menilai sejauh mana finansial Kota Surabaya melalui credit rating. Itu fungsinya," kata Agus.

Setelah hasil pemeringkatan dikeluarkan World Bank, Pemkot rencananya akan berinvestasi dalam sejumlah proyek dalam waktu dekat, sesuai arahan Menteri Keuangan sebelumnya. Salah satunya pembangunan trem.

"Kami berharap ada peningkatan hasil survei yang dikeluarkan World Bank dalam menilai peringkat Kota Surabaya dari sektor finansial, sehingga kepercayaan para investor untuk melakukan investasi di Kota Pahlawan semakin terbuka," ujarnya.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.