Sukses

Banjir Jebol Dinding Lapas Jambi, Napi Kabur Saat Sahur

Banjir yang menjebol dinding Lapas Jambi datang mendadak.

Liputan6.com, Jambi - Suasana malam Ramadan di sebagian Kota Jambi pada Selasa malam, 13 Juni 2017, lebih ramai dari biasanya. Bukan karena kegiatan ibadah malam, tetapi akibat hujan lebat yang mengguyur hingga menyebabkan banjir. Banjir itu bahkan menjebol dinding Lapas Klas II Jambi yang dimanfaatkan sejumlah narapidana dan tahanan untuk kabur.

Hingga kini, jumlah napi dan tahanan yang kabur masih simpang siur. Ada yang menyebut puluhan orang, ada pula yang menyebut ratusan.

"Hujan semalaman hingga Rabu dini hari tadi. Ramai di sini, Bang, polisi dan gubernur juga datang ke Lapas," ujar Anggie, salah seorang warga Sipin, Kota Jambi saat dihubungi, Rabu (14/6/2017).

Menurut dia, tembok lapas yang jebol lebih dari 10 meter. Hal itu diakibatkan derasnya air karena gorong-gorong yang tidak mampu lagi menampung luapan air di sekitar Lapas. Lapas Jambi memang kerap dilanda banjir saat hujan lebat tiba.

"Di dalam Lapas, air semalam katanya tingginya lebih dari satu meter. Napi perempuan banyak dievakuasi oleh kepolisian," ujarnya.

Sementara itu, anggota polisi yang enggan disebutkan namanya mengatakan, jumlah napi dan tahanan yang kabur mencapai puluhan. Namun, beberapa di antaranya sudah tertangkap kembali saat mencoba bersembunyi di perumahan dekat Lapas.

"Jumlah pastinya belum tahu. Tapi yang tertangkap sudah puluhan," ujar sumber tersebut.

Menjelang sahur, Gubernur Jambi Zumi Zola dan Kapolda Jambi, Brigjen Priyo Widyanto meninjau langsung kondisi Lapas Jambi. Kapolda mengimbau agar napi yang melarikan diri segera menyerahkan diri. Jika tidak, akan ditindak tegas.

Sejumlah aparat Polresta dan Polda Jambi dibantu aparat TNI diturunkan
untuk mengamankan lokasi. Sejumlah perahu karet dikerahkan untuk mencari napi yang kabur.

Tak hanya Lapas, sejumlah wilayah lain di Kota Jambi juga kebanjiran. Warga bahkan tak sempat lagi menyiapkan makan sahur karena banjir yang datang tiba-tiba.

"Habis semua barang kerendam banjir," ujar Udin, salah seorang warga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini