Sukses

Pagi Ceria dengan Tanam Bakau di Pulau Bangka

Warga merehabilitasi lingkungan pantai yang sempat rusak karena eksploitasi.

Liputan6.com, Minahasa Utara - Suasana pagi itu terlihat berbeda dari biasanya. Ratusan warga Pulau Bangka mendatangi pesisir pantai dengan masing-masing membawa anakan tanaman bakau. Mereka mengisi pagi, sejak matahari belum terbit hingga mulai bergerak naik, dengan menanam bakau di pantai.

“Masyarakat sekarang giat menanam bakau di pesisir pantai. Mereka menyadari arti pentingnya melestarikan lingkungan pesisir ini,” kata Hukum Tua atau Kepala Desa Kahuku, Imanuel Tinungki saat berbincang-bincang dengan Liputan6.com di sela-sela penanaman bakau, belum lama ini.

Desa Kahuku merupakan salah satu dari tiga desa yang berada di Pulau Bangka. Tiga desa lainnya adalah Ehe, Lihunu, dan Libas. Pulau yang masuk wilayah Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara ini sempat dililit konflik pertambangan.

"Ada perusahaan tambang biji besi yang masuk. Warga desa ada yang setuju, ada yang menolak. Faktanya bahwa kondisi pesisir pantai menjadi rusak akibat eksploitasi yang sudah mulai dilakukan," ujar Imanuel.

Proses eksploitasi itu akhirnya terhenti. "Proses hukum yang ditempuh warga yang menolak tambang menang. Sekarang kita mulai merehabilitasi kembali pantai yang sempat rusak," tandas dia.

Warga asing yang sedang di resort juga ikut menanam bakau (Liputan6.com / Yoseph Ikanubun)

Pagi itu, ratusan warga Desa Kahuku bersama berbagai lembaga lainnya yang datang dari Manado menggelar aksi tanam bakau. Ribuan bibit bakau ditanam di pesisir pantai yang sempat rusak itu. Tak hanya warga Indonesia, sejumlah turis yang menghuni beberapa resort di kawasan Bunaken, dan Pulau Bangka ikut bergabung.

"Kita memang mengajak masyarakat untuk melestarikan lingkungan pesisir ini. sejak pertambangan berhenti, kita fokus pada pariwisata khususnya kawasan pantai," ujar Imanuel.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.