Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Kado Zumi Zola untuk Kakek Penjual Pisang

Top 3 berita hari ini, kakek 94 tahun, korban perampokan saat sedang berdagang pisang mendapat kado istimewa dari Gubernur Zambi Zumi Zola.

Liputan6.com, Jambi - Top 3 berita hari ini, seorang kakek bernama Suratman (94) menjadi korban perampokan saat sedang menjajakan dagangannya di Jalan Bangka, RT 14, Kelurahan Kebun Handil, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.

Peristiwa nahas tersebut sempat terekam video amatir dan menjadi viral di media sosial. Tak sedikit warga yang menyayangkan perampokan itu dan bersimpati pada si kakek penjual pisang. Tak terkecuali, Gubernur Jambi Zumi Zola sendiri.

Kepada sang gubernur, Suratman mengaku, uang hasil berdagang pisang awalnya untuk membayar kursi yang sudah dipesan. Mendengar cerita si kakek, Zumi Zola memberinya hadiah yang nantinya bisa digunakan Suratman untuk melunasi kursi yang sudah dipesannya.

Sementara itu, suasana Ramadan di Palembang, Sumatera Selatan, dihebohkan dengan kabar diterkamnya seorang petani oleh lima ekor buaya yang kelaparan. Kejadian itu terjadi menjelang buka puasa.

Kabar lainnya yang tak kalah menggemparkan, insiden seorang polisi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang nekat mengakhiri hidupnya dengan jalan menembak kepalanya sendiri.

Belakangan tersiar kabar, motif penembakan itu dilakukan karena murni permasalahan dalam keluarga.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Kamis (8/6/2017).

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini: 

1. Kado Istimewa Zumi Zola bagi Kakek 94 Tahun Korban Perampokan

Zumi Zola bertemu kakek Suratman dan istrinya. (Liputan6.com/Bangun Santoso)

Gubernur Jambi Zumi Zola ikut menyesalkan peristiwa perampasan uang milik Suratman, kakek 94 tahun yang seorang pedagang pisang keliling.

"Kakek Suratman tadi sudah menceritakan semua yang dialaminya, bahwa uang hasil jualan pisang yang hilang rencananya digunakan untuk membayar kursi yang telah dipesan," ujar Zumi Zola.

Menurut Zola, kejadian yang menimpa Suratman agar menjadi pelajaran dan masyarakat bisa lebih peduli dengan sesama. Terutama, kepada mereka yang kondisi ekonominya sulit.

"Saya sangat bersyukur, terima kasih banyak kepada Pak Gubernur dan masyarakat semua. Hanya dengan doa saya bisa membalasnya," ucap Suratman terbata-bata.

Selengkapnya...

2. Jelang Berbuka Puasa, Petani Tewas Diterkam Lima Buaya Kelaparan

Suasana rumah duka Ibrahim, petani yang tewas diterkam buaya rawa di Kabupaten Banyuasin (Liputan6.com / Nefri Inge)

Warga Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, (Sumsel), kembali diterkam buaya yang kelaparan. Lima ekor buaya rawa menyerang Ibrahim (26), petani yang merupakan warga Desa Santan Sari, Kecamatan Sembawa, menjelang waktu berbuka puasa pada Selasa sore, 6 Juni 2017.

Sang ayah, Abdul Wahid, lalu menyusul ke daerah rawa tempat anaknya mencari rumput. Setiba di lokasi, Abdul hanya menemukan sepeda motor, sandal, dan alat pancing milik anaknya.

Abdul lalu melaporkan kejadian ini ke kepolisian setempat. Baru setengah jam menyisir lokasi, warga langsung menemukan potongan tangan di permukaan air parit.

Potongan tangan yang diduga milik Ibrahim tersebut dikelilingi lima ekor buaya rawa. Ukuran buaya tersebut sepanjang enam meter.

Selengkapnya...

3. Motif Polisi Kupang yang Tembak Kepala Sendiri Terungkap

Polisi Kupang yang tembak kepalanya sendiri itu lolos tes psikologi sebelum diperkenankan memegang senjata api. (Liputan6.com/Ola Keda)

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT, AKBP Jules Abast, mengungkapkan kesimpulan hasil penyelidikan Tim Propam dan Reskrim.

Berdasarkan hal itu, motif polisi Aiptu Fransisco de Araujo mengakhiri hidup dengan menembak kepalanya sendiri murni masalah keluarga.

"Kalau terkait kelayakan almarhum dalam memegang senjata api sudah sesuai prosedur. Namun mungkin karena ada masalah keluarga, sehingga yang bersangkutan mengambil jalan yang keliru," kata dia.

Aiptu Fransisco menembak dirinya sendiri di rumahnya dan masih hidup saat dibawa ke rumah sakit. Peristiwa itu pertama kali diketahui warga bernama Saladin yang mendengar suara tembakan sekitar pukul 07.30 Wita dari rumah korban.

Selengkapnya...

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.