Sukses

Catat, Waktu Favorit Pengedar Uang Palsu Berkeliaran di Pasar

Sudah berulang kali pedagang pasar terkena tipu pengedar uang palsu, tapi polisi dinilai tak banyak beraksi.

Liputan6.com, Garut - Dua pekan menjelang Idul Fitri, para pedagang di Pasar Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, resah dengan beredarnya uang palsu di lingkungan pasar tempat mereka berjualan.

Kepala Ikatan Warga Pedagang Pasar (IWAPPA) Cikajang, Agus F Tura mengatakan, uang palsu tersebut berasal dari pembeli yang tidak bertanggung jawab. Para pedagang yang tertipu, kemudian mengumpulkan barang bukti sejak beberapa bulan lalu, hingga akhirnya terkumpul Rp 1.680.000.

"Biasanya para pedagang kalau sudah curiga dapat uang palsu selalu disimpan dan nantinya dicek oleh kami sebagai barang bukti," ujarnya di Pasar Cikajang, Kamis (8/6/2017).

Anwar Safari (46), pedagang Pasar Cikajang, mengaku resah dengan kehadiran upal tersebut. Terlebih, para pengedar uang palsu beraksi di saat perekonomian tengah lesu saat ini. "Mohon pak polisi segera bertindak," ucapnya.

Berdasarkan pengalaman, peredaran uang palsu (upal) tersebut ujar dia, biasanya terjadi saat pasar yang mayoritas menjual komoditas pertanian dan bahan pokok itu, sedang ramai dikunjungi pembeli seperti momen Ramadan.

"Paling sering subuh (beredarnya) saat itu kan keadaan pasar kan lagi ramai, jadi tidak mungkin diperiksa satu-satu uangnya. Baru diketahui pas menghitung uang, sebab kami sudah bisa bedakan mana asli dan palsu," ungkapnya.

Anwar mengakui peredaran upal di wilayahnya terbilang sering terjadi. Tahun lalu, sejumlah uang palsu ditemukan puluhan pedagang hingga angka Rp 8 juta. Namun hingga kini, belum ada perhatian dan tindakan dari aparat.

"Kami berjualan mencari untung tidak seberapa. Sekarang ada yang bayar pakai uang palsu, ruginya besar buat kami, coba bayangkan," ujar dia dengan raut muka kesal.

Untuk menindaklanjuti keluhan dan desakan para pedagang Pasar Cikajang lain, ia bersama beberapa perwakilan pengurus IWAPPA mendesak pihak polisi untuk mengusut tuntas kasus yang meresahkan pedagang itu.

"Kami mohon agar Pak Polisi segera turun tangan, mau sampai kapan kami merugi?" katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini