Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Siswa SMP Bertahan Hidup di Gunung Marapi

Top 3 Berita Hari Ini, semburan abu vulkanik Gunung Marapi membuat belasan pendaki pemula tersesat hingga terperosok ke jurang.

Liputan6.com, Pekanbaru - Top 3 Berita Hari Ini, semburan abu vulkanik Gunung Marapi yang terletak di perbatasan Kabupaten Tanah Datar dan Agam, Sumatera Barat, membuat belasan pelajar yang sedang mendaki pada Minggu, 4 Juni 2017, tersesat.

Bahkan, ada dari mereka yang terpaksa bertahan hidup di gunung hingga berhari-hari akibat kakinya terkilir setelah masuk ke jurang.

Puluhan personel langsung dikerahkan untuk menurunkan para pelajar yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) itu.

Tidak memiliki pengetahuan serta pengalaman yang cukup tentang mendaki gunung diduga menjadi penyebab para pelajar SMP itu tersesat.

Sementara di Gorontalo, media sosial kembali memakan korban. Kali ini korbannya seorang pemuda bernama Nando.

Lewat statusnya di Facebook, Nando diduga telah menebarkan kebencian dengan menghina institusi kepolisian daerah setempat.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Selasa (6/6/2017).

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:

1. Pelajar SMP Bertahan Hidup 3 Hari di Jurang Gunung Marapi

Inilah kawah Gunung Marapi (foto : Akbarmuhibar)

Kepolisian Resor Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, mengirimkan personelnya ke Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, untuk mencari pendaki di Gunung Marapi yang tersesat usai semburan abu vulkanik pada Minggu, 4 Juni 2017.

Menurut Kapolres Kuansing Ajun Komisaris Besar Dasuki Herlambang , enam dari 16 pendaki yang sebelumnya tersesat berasal dari Kabupaten Kuansing.

"Kalau warga Kuansing sudah ditemukan semua. Yang terakhir ditemukan adalah Yandri, pelajar SMP asal Pulau Inggu, Kecamatan Benai," ujar Dasuki.

Menurut Dasuki, Yandri ditemukan dalam keadaan sehat. Pelajar SMP itu bertahan hidup selama tiga hari setelah masuk jurang dan kakinya terkilir akibat terjatuh dari ketinggian.

Selengkapnya...

2. Hina Polisi di Facebook, Remaja Gorontalo Diproses Hukum

Remaja usia 19 tahun tersangkut kasus dugaan penyebaran ujaran kebencian, menjalani pemeriksaan di Kantor Polres Gorontalo Kota. (Liputan6.com/Aldiyansyah M Fahrurozy)

NM alias Nando terpaksa berurusan dengan penyidik Kepolisian Resor (Polres) Gorontalo Kota. Ia diduga menebar ujaran kebencian terhadap anggota kepolisian melalui grup di media sosial (medsos) Facebook, yakni Portal Gorontalo.

"Wey Ngoni polisi yg jaga ba tangkap motor tenga malam bgni..." Kalimat itu disertai lampiran gambar benda mirip pistol revolver.

Selanjutnya, Nando menulis kembali. "Wey #PERINTIS so di mna ngoni ini??? Delo baku lia orng dlu ngoni ini jang asal-asal ba tangkap, ngoni tda tau yg punya motor itu mantan k polres maaruf p cucu punya jdi ngoni bku lia orng dlu. jang seenaknya ba tangkap mentang" ngoni #PERINTIS ngoni seenaknya eeee.!!!!"

Kalimat ujaran kebencian tersebut diunggah ke grup di Facebook, Portal Gorontalo. Malam harinya, sekitar pukul 22.00 Wita.

Selengkapnya...

3. Warga Bakar Rumah Pasangan Selingkuh

Warga melampiaskan kemarahan dengan membakar rumah milik Ijal yang diperoki istrinya sedang mesum bersama saudara kandungnya sendiri (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Warga RT 03 dan 06 di Kelurahan Pasar Bengkulu, Kota Bengkulu, mengamuk dan membakar rumah yang ditempati pasangan Rizal alias Ijal (35) dan istrinya Santi (32) yang berada di pesisir pantai dekat kawasan wisata Pantai Jakat.

Yang membuat kemarahan Santi tak terkendali, suaminya tepergok sedang melakukan hubungan seksual dengan kakak kandungnya sendiri yang bernama Yanti (38). Dengan membabi buta, dia memukuli pasangan selingkuh ini sambil berteriak histeris.

Murdani, warga setempat mengatakan, saat warga berupaya menenangkan Santi yang berusaha melakukan aksi bunuh diri sambil memegang sebilah pisau dapur, pasangan selingkuh tersebut menyelinap dan langsung kabur menggunakan sepeda motor.

"Mereka kabur hanya mengenakan pakaian seadanya," ujar Murdani di Bengkulu, Senin, 5 Juni 2017.

Selengkapnya... 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.