Sukses

Pesan dari Malang, Saring Sebelum 'Sharing'

Pelajar diajak bijak dalam memanfaatkan sosial media sekaligus menangkal informasi hoax

Liputan6.com, Malang Puluhan pelajar SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang, Jawa Timur, membagikan takjil gratis di Jalan Brigjend Slamet Riyadi Kota Malang kepada pengendara. Selain itu, di sana mereka juga mengkampanyekan ke pengguna jalan agar 'Cerdas Bermedia Sosial’.

Mereka membawa berbagai poster bertuliskan saring sebelum sharing sampai stop hoax. Ini merupakan kegiatan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Malang Goes To School bekerjasama dengan mahasiswa Praktikum Public Relation 2 (PROPR) Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah, Malang.

Ketua AJI Malang, Hari Istiawan, mengatakan kegiatan ini bentuk kampanye ke pelajar dan masyarakat umum agar lebih cermat dalam mengenali informasi hoax dan berita fakta yang tersebar berantai di jejaring sosial.

"Apalagi di era banjir informasi seperti saat ini. Kita harus bijak dan memilah informasi yang didapatnya sebelum disharing ke sosial media," kata Hari di Malang, Senin, 5 Juni 2017.

Di Malang, KH Hasyim Muzadi semasa hidup pernah menjadi korban informasi hoax lantaran dikabarkan meninggal dunia. Padahal, saat itu, mantan Ketua Umum PBNU tersebut tengah dirawat di rumah sakit.

Sebelum membagikan takjil dan kampanye antihoax ke pengguna jalan, para pelajar SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang lebih dulu mengikuti talk show "Cerdas Bermedia Sosial" sampai berbagi kiat membuat konten kreatif di sosial media. Pelajar diajak mengenali bagaimana berita berdasarkan kaidah jurnalistik.

"Jangan sampai mereka terburu ikut menyebar informasi dan tanpa disadari ternyata ikut menyebar berita hoax," ujar Hari.

Ketua PROPR Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah, Malang, Rifqy Luqmannurahmat mengatakan, lewat kegiatan ini diharapkan siswa dan masyarakat umum agar bertanggung jawab di media sosial.

"Ini bentuk tanggung jawab kampus membekal pengetahuan ke pelajar tentang informasi hoax. Serta mendorong pelajar memanfaatkan media sosial untuk hal positif," kata Rifqi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.