Sukses

Layanan Listrik di Jambi Bikin Bingung Zumi Zola

Dengan pasokan melebihi beban puncak listrik di Jambi, seharusnya tidak ada masalah atau pemadaman listrik

Liputan6.com, Jambi - Gubernur Jambi Zumi Zola bingung dan heran apabila sering terjadi pemadaman listrik di Jambi, khususnya setiap bulan Ramadan. Padahal, pasokan listrik sebesar 340 Mega Watt sudah melebihi kebutuhan beban puncak listrik di Jambi, yakni 310 Mega Watt.

Gara-gara sering mati lampu berjam-jam, aplikasi berbasis Android Zumi Zola, yakni Gubernur Jambi Menjawab dibanjiri banyak keluhan warga terkait pemadaman listrik.

Tak ingin warganya ribut terus akibat mati lampu, Jumat 2 Juni 2017, bersama sejumlah pejabat Pemprov Jambi, Zumi Zola mendatangi gardu induk PLN Jambi di daerah Aur Duri, Kota Jambi.

"Dengan pasokan melebihi beban puncak, masih ada cadangan listrik 30 Megawatt, dalam segi tegangan tidak ada masalah," ujar Zumi Zola dengan nada bingung.

Usai meninjau gardu induk PLN Jambi, Zumi Zola langsung menggelar rapat khusus dengan Manajer Area PLN Jambi beserta jajarannya.

Usai rapat tersebut, Zumi Zola mengatakan agar PLN tidak memadamkan listrik di Jambi. Pertimbangannya, dalam hitungannya antara beban puncak dan pasokan daya masih terjadi surplus.

Namun apabila ada faktor alam yang mengakibatkan listrik padam, PLN diminta segera memberitahu kepada masyarakat melalui media agar tidak terjadi kesalahpahaman di tengah masyarakat.

Menanggapi masalah pemadaman listrik di Jambi, Manajer Area PLN Jambi, Haris, mengatakan, pemadaman listrik di Jambi saat Ramadan lebih disebabkan faktor alam. Salah satunya adalah transmisi di daerah Kabupaten Bungo yang tersambar petir. Hal itu menyebabkan pemadaman listrik di beberapa wilayah Jambi.

Ia juga mengatakan, dalam tiga tahun ke depan akan ada 115 desa di Jambi akan dibangun jaringan listrik. "Ratusan desa ini memang belum ada jaringan listrik," kata Haris.

Agar jaringan dan listrik lancar, Haris mengimbau agar masyarakat ikut bekerja sama. Salah satu yang utama adalah kerelaan masyarakat, khususnya yang memiliki lahan di jalur jaringan listrik untuk memberikan sekitar 5 meter di bagian kanan-kiri jaringan listrik yang akan dibangun.

"Ini demi kepentingan bersama, agar ke depan nantinya tidak terulang gangguan listrik atau pemadaman mendadak," ucap Haris.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini