Sukses

Bawang Merah Purbalingga Siap Salip Bawang Brebes

Dalam uji coba budidaya bawang merah, hasil produksi Purbalingga dinilai lebih baik dari Brebes.

Liputan6.com, Purbalingga - Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, bersiap untuk menjadi sentra bawang merah baru. Uji coba budidaya tanaman bawang merah di Desa Pekuncen, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga seluas 1,5 hektare dinilai berhasil.

"Hasilnya sangat bagus, bawang merah ternyata cocok ditanam di Purbalinga. Tahun depan kita akan kembangkan dalam skala yang lebih besar," kata Bupati Purbalingga, Tasdi, di sela panen perdana uji coba budidaya bawang merah di lahan Kelompok Tani Bangkit Lestari, Senin, 29 Mei 2017.

Bupati Tasdi langsung menginstruksikan Dinas Pertanian untuk memetakan wilayah yang cocok untuk budidaya bawang merah dalam skala yang lebih besar.

"Budidaya bawang merah sangat menguntungkan dan bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Kita akan upayakan Purbalingga menjadi sentra baru bawang merah setelah Kabupaten Brebes," ujar Bupati Tasdi.

Ia berencana meluncurkan program ‘Bamer Bangga’ yang merupakan singkatan dari ‘Bawang Merah Purbalingga’ tahun depan. Bupati berkomitmen untuk mengucurkan anggaran demi merealisasikan rencana itu.

"Kalau beras Purbalingga sudah ada ‘Rasbangga’, nanti ada bawang merah Purbalingga," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga Lily Purwati juga optimistis bawang merah bisa dikembangkan dalam skala yang lebih luas dan menarik minat petani untuk membudidayakanya. Pasalnya, budidaya bawang merah sangat menguntungkan.

Lily menerangkan, berdasar hasil perhitungan ubinan panen bawang merah, setiap satu hektare lahan mampu menghasilkan 29 ton bawang merah. Jika harga bawang merah basah Rp 17 ribu per kilogram, hasil kotor yang dicapai per hektare mencapai Rp 490 juta. Sementara, ongkos budidaya per hektarnya hanya Rp 110 juta.

"Ini sangat menguntungkan, per hektare keuntungan bisa menjadi Rp 300 juta. Hanya memang modal awal yang diperlukan juga besar dan perawatan harus intensif," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lebih Baik dari Brebes

Dalam uji coba tersebut, petani menanam varietas bawang merah jenis ‘Bima’. Penanaman dimulai antara 26 Pebruari hingga 7 April 2017 dan baru dipanen saat berumur 60 hari.

"Hasil panen budidaya bawang merah di Pekuncen ini ternyata lebih bagus jika dibanding dengan budidaya bawang varietas Bima di Brebes. Hal ini karena struktur tanah masih subur dan tidak jenuh oleh bahan kimia pupuk atau pestisida," kata Lily.

Ketua Asosiasi Petani Hortikultura (Aspehorti) Purbalingga Bambang Nuryono juga optimistis bawang merah akan menjadi komoditas unggulan baru di Purbalingga. Berdasarkan pendampingan dari petani bawang merah Brebes yang diundang ke Purbalingga, disebutkan jika hasil budidaya bawang merah memang lebih baik.

"Kesuburan tanah kita masih lebih baik baik dan karena belum jenuh akan bahan kimia pupuk atau pestisida," kata Bambang yang juga salah satu pengurus Kelompok Bangkit Lestari Desa Pekuncen.

Menurutnya, pemasaran bawang merah dan produk hortikultura lainnya yang dihasilkan oleh petani Purbalingga juga tidak mengalami kesulitan karena asosiasi yang dipimpinya sudah memiliki jaringan pemasaran.

"Saat ini, produk hortikultura kami pasarkan untuk lokal dan luar kota, rata-rata ke Yogyakarta dan Solo," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini