Sukses

Hari Kedua Ramadan, Daerah Pembuat Perahu Pinisi Terendam Banjir

Banjir di hari kedua Ramadan ini disebabkan hujan deras.

Liputan6.com, Bulukumba - Memasuki hari kedua Bulan Ramadan, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan terendam banjir. Banjir disebabkan hujan deras mengguyur daerah yang dikenal sebagai daerah pembuat perahu legenda, pinisi itu.

Bupati Bulukumba, Sukri Sappewali mengatakan banjir terparah terjadi hari ini Minggu 28 Mei 2017. Hampir seluruh ruas jalan di Kota Kabupaten Bulukumba terendam banjir yang diakibatkan dari hujan deras yang terjadi beberapa hari ini.

"Terparah terjadi di Kecamatan Ujung Bulu. Bahkan Jalan Trans Trans Sulawesi di Kabupaten Bulukumba juga turut tergenang sehingga sulit bagi pengendara untuk melewati jalur tersebut," kata Sukri via telepon, Minggu 28 Mei 2017.

Selain ruas jalan protokol, lanjut Sukri, beberapa rumah warga dan perkantoran turut terendam banjir. Kondisi itu membuat membuat Pemkab Bulukumba melakukan penanganan secara serius.

"Masalah ini kami jadikan bahan evaluasi serius untuk membahas faktor yang menyebabkan banjir yang merendam ibukota Bulukumba," ujar Sukri.

Sebagai penanganan pertama, Sukri telah memerintahkan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bulukumba untuk segera memberikan bantuan dan pertolongan kepada warga.

"Pagi tadi semua SKPD di lingkup Pemda Bulukumba sudah saya perintahkan untuk berbaur bersama, membantu korban bencana banjir, dan mendirikan tempat-tempat pengungsian sementara," ujar Sukri.

Selain menyediakan tempat pengungsian bagi warga yang terkena dampak banjir, ia juga telah berkoordinasi dengan SKPD terkait untuk penyediaan tenaga medis, obat-obatan serta bahan makanan.

Kata dia, terjangan banjir ini merupakan cobaan di bulan Ramadan. Karenanya, bagi warga yang berpuasa, diharapkan dapat menerima musibah ini sebagai ujian dalam melaksanakan ibadah puasa.

"Saya berharap masyarakat Bulukumba bisa menerima dengan sabar dan ikhlas cobaan ini. Kita khususnya Pemda akan berusaha maksimal melakukan pembenahan agar bencana yang terjadi saat ini tidak terulang lagi," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini